Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

PT KAI Uji Coba Rangkaian Baru Kereta Kesehatan

Sebagai fasilitas penunjang, terdapat laboratorium klinik skala kecil.

9 November 2016 | 15.24 WIB

Warga usai melakukan pengobatan gratis di dalam kereta kesehatan (Rail Clinic), Stasiun Maswati, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 27 Juli 2016. Rail Clinic adalah kereta kesehatan milik PT KAI yang merupakan retrofit dari KRD. TEMPO/Aditya Herlambang
Perbesar
Warga usai melakukan pengobatan gratis di dalam kereta kesehatan (Rail Clinic), Stasiun Maswati, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 27 Juli 2016. Rail Clinic adalah kereta kesehatan milik PT KAI yang merupakan retrofit dari KRD. TEMPO/Aditya Herlambang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Solo - PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan uji coba sebuah rangkaian kereta kesehatan baru. Kereta yang dilengkapi ruang pengobatan hingga apotek itu rencananya dioperasikan di Sumatera.

Uji coba dilakukan dengan menjalankan kereta kesehatan atau rail clinic dari Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, menuju Stasiun Madiun, Rabu 9 November 2016. Kereta yang dilengkapi sirene dan lampu rotator seperti layaknya ambulans itu sempat singgah di Stasiun Balapan, Solo, untuk pengecekan.

"Sejauh ini perjalanan cukup lancar," kata Kepala Balai Yasa Yogyakarta Eko Purwanto saat ditemui di Stasiun Balapan. Kereta berjalan dengan kecepatan rata-rata 70 kilometer per jam. Perjalanan dari Yogyakarta hingga Solo memakan waktu sekitar satu jam.

Menurut Purwanto, kereta itu memiliki beberapa fasilitas di dalamnya. "Ada ruang pemeriksaan kesehatan umum serta mata," ujarnya. Selain itu, kereta tersebut dilengkapi ruang kebidanan serta farmasi.

Sebagai fasilitas penunjang, terdapat laboratorium klinik skala kecil. "Ada pula ruang farmasi atau apotek," tuturnya. Kereta ini didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk mengevakuasi pasien. 

Eko menyebutkan rangkaian kereta rel diesel itu bukanlah armada baru. "Ini merupakan hasil modifikasi kereta yang sudah tidak digunakan lagi," katanya. Sebelumnya, kereta tersebut digunakan untuk melayani penumpang umum dengan rute Bandung-Cicalengka.

Proses modifikasi itu dilakukan di Balai Yasa Yogyakarta. "Menghabiskan dana sekitar Rp 1,5 miliar," ucapnya. Diharapkan, keberadaan kereta tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.

Selama ini, PT KAI baru memiliki satu rangkaian kereta kesehatan. Kereta itu merupakan fasilitas kesehatan yang digunakan untuk bakti sosial serta penanganan bencana.

"Saat bencana banjir di Garut kemarin, kereta kesehatan itu kami kirim ke sana," kata Eko. Dalam penanganan bencana, kereta tersebut membawa enam dokter yang didampingi perawat, bidan, petugas laboratorium, dan apoteker.

Juru bicara PT KAI Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan kereta kesehatan yang lama tersimpan di depo lokomotif Stasiun Balapan, Solo. "Karena letaknya cukup strategis, berada di tengah Pulau Jawa," ujarnya.

Sedangkan rangkaian kereta baru akan segera dikirim ke Lampung. "Tahun depan, kami akan membuat dua rangkaian lagi," tutur Eko. Dua kereta itu akan ditempatkan di Palembang dan Medan.

AHMAD RAFIQ

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiawan Adiwijaya

Setiawan Adiwijaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus