Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Penataan Stasiun Gondangdia dan Manggarai Berlanjut

Revitalisasi Stasiun Gondangdia dan Manggarai masing-masing telah mencapai 69 persen dan 95 persen. Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral yang melayani penumpang kereta jarak jauh.

30 September 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek terus melanjutkan penataan Stasiun Manggarai, Gondangdia, dan Jakarta Kota.

  • Revitalisasi Stasiun Gondangdia dan Manggarai masing-masing telah mencapai 69 persen dan 95 persen.

  • Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral yang melayani penumpang kereta jarak jauh.

JAKARTA – PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) terus melanjutkan penataan Stasiun Manggarai, Gondangdia, dan Jakarta Kota. Revitalisasi tiga stasiun itu merupakan bagian dari program penataan kawasan stasiun tahap kedua, selain Stasiun Tebet dan Palmerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama MITJ, Tuhiyat, menuturkan renovasi Stasiun Manggarai dan Gondangdia masing-masing telah mencapai 95 persen dan 69 persen. “Keduanya ditargetkan selesai tahun ini,” tuturnya dalam acara Peresmian Integrasi Transportasi Jabodetabek, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek merupakan perusahaan patungan yang dibentuk oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Perusahaan patungan tersebut mendapat tugas merevitalisasi sejumlah stasiun.

Penataan stasiun tahap pertama dilakukan di empat lokasi, yaitu Stasiun Juanda, Tanah Abang, Pasar Senen, dan Sudirman. Adapun revitalisasi stasiun tahap kedua meliputi Stasiun Tebet, Palmerah, Manggarai, Gondangdia, dan Jakarta Kota.

Pekerja menyelesaikan pengerjaan revitalisasi Stasiun Gondangdia di Jakarta, 5 April 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat

Renovasi Stasiun Tebet dan Palmerah sudah rampung. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meresmikan kedua stasiun tersebut, kemarin.

Menurut pantauan Tempo, revitalisasi Stasiun Gondangdia terus berjalan. Sejumlah pekerja terlihat membangun beberapa fasilitas di stasiun itu, seperti kanopi. Pekerja lainnya terlihat memotong besi menggunakan mesin las di Jalan Srikaya II—Stasiun Gondangdia diapit oleh dua jalan, yaitu Jalan Srikaya I dan Srikaya II. Besi-besi itu kemudian disusun menjadi lantai.

Para pekerja juga telah rampung membuat sejumlah bilik yang bisa digunakan pedagang kaki lima berjualan. Bilik-bilik itu bersisian dengan trotoar stasiun yang telah dilengkapi guiding block untuk penyandang tunanetra dan kanopi.

Stasiun Gondangdia juga akan bergandengan dengan halte. Fasilitas lain yang dibangun ialah tempat parkir sepeda.

Tuhiyat menerangkan, revitalisasi Stasiun Jakarta Kota ditargetkan rampung pada 2022. “Penataan stasiun ini untuk kenyamanan dan keamanan pengguna transportasi umum,” katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah menyiapkan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral. Stasiun di Jakarta Selatan itu nantinya juga menjadi tempat perhentian kereta jarak jauh. “Warga yang ingin ke Jawa Tengah dan Jawa Timur akan menjadi lebih mudah lagi,” ujarnya.

Menurut pantauan Tempo, para pekerja masih terus merenovasi Stasiun Manggarai. Namun PT KAI sudah memindahkan jalur kereta rel listrik (KRL) rute Bogor-Jakarta Kota maupun sebaliknya ke lintasan layang atau elevated. Lintasan layang itu terdiri atas jalur 10, 11, 12, dan 13.

Calon penumpang antre untuk masuk peron jalur layang (elevated track) di Stasiun Manggarai, Jakarta, 28 Seprember 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Untuk berpindah kereta maupun keluar dari Stasiun Manggarai, para penumpang dapat menggunakan berbagai fasilitas, antara lain eskalator, lift, dan tangga. Sejumlah petugas stasiun pun berjaga dan mengarahkan penumpang KRL yang ingin berpindah kereta maupun ke luar stasiun.

Salah satu penumpang KRL, Rama, tidak berkeberatan naik ke atas untuk mencapai jalur KRL rute Bogor-Jakarta Kota. Apalagi telah terdapat sejumlah fasilitas, seperti lift dan eskalator.

Menurut Rama, pengelola Stasiun Manggarai perlu memperbanyak papan arah untuk mempermudah penumpang. "Belum terlalu banyak tanda (papan arah) untuk ke sini, sehingga masih harus banyak bertanya," tutur warga Bogor itu.

Peneliti dari Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang, menuturkan PT KAI harus bisa membuat stasiun yang sudah direvitalisasi tetap bersih, aman, dan nyaman. Tujuannya agar jumlah penumpang angkutan umum seperti KRL bisa bertambah setelah renovasi stasiun itu rampung.

Deddy mencontohkan keberhasilan PT KAI saat membersihkan area dalam stasiun dari pedagang kaki lima, pengamen, hingga pengemis. "Kebersihan, keamanan, dan kenyamanan di stasiun itu membuat jumlah penumpang KRL meningkat," kata Deddy.

GANGSAR PARIKESIT | YUSUF MANURUNG
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Gangsar Parikesit

Gangsar Parikesit

Menjadi jurnalis Tempo sejak April 2014. Liputannya tentang kekerasan seksual online meraih penghargaan dari Uni Eropa pada 2021. Alumnus Universitas Jember ini mendapatkan beasiswa dari PT MRT Jakarta untuk belajar sistem transpotasi di Jepang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus