Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Konflik sosial lingkungan yang berlarut-larut diprediksi menggerus kualitas proyek Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Alih-alih berkembang, penolakan masyarakat berpotensi bersambung ke proyek turunan Bendungan Bener, seperti pembuatan irigasi maupun pembangkit listrik.
Konflik sosial ini pun bisa mematahkan klaim soal pemanfaatan bendungan untuk pariwisata lokal.
JAKARTA – Konflik sosial lingkungan yang berlarut-larut diprediksi menggerus kualitas proyek Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Manajer Kampanye Infrastruktur dan Tata Ruang Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Dwi Sawung, mengatakan, manfaat dan risiko lingkungan Bendungan Bener seharusnya dievaluasi ulang sebelum masuk ke tahap akhir konstruksi.
Bila dipaksakan berlanjut meski ditolak masyarakat lokal, nilai pemanfaatan proyek itu malah bisa merosot. “Selain minim dimanfaatkan, masih ada risiko tanah longsor dan banjir di lokasi dekat proyek,” katanya kepada Tempo, kemarin, 3 September 2023.
Baca: Amunisi Baru Menentang Tambang Andesit
Pembangunan bendungan yang investasinya mencapai Rp 2,06 triliun itu ditolak warga Desa Wadas. Desa itu disasar sebagai lokasi penambangan terbuka andesit atau quarry yang menjadi sumber material Bendungan Bener. Pembuatan jalan ke area tambang itu pun sebelumnya dianggap sebagai biang keladi beberapa banjir lumpur di permukiman Wadas —terakhir pada pertengahan tahun ini.
Menurut Sawung, kebutuhan andesit Bendungan Bener tak harus diserap dari Desa Wadas. Batuan yang sama bisa ditambang dari beberapa lokasi yang lebih jauh. Tambahan biaya logistik akibat jarak penambangan yang jauh ini dianggap masih lebih kecil dibanding pengeluaran akibat konflik sosial lingkungan. “Jarak angkut andesit jadi lebih jauh, tapi selisih biayanya lebih kecil daripada biaya untuk operasi pengamanan Bendungan Bener saat ini,” kata dia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo