Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Sahabat Punya Siklus Haid yang Sama, Mitos atau Fakta?

Percaya atau tidak, wanita yang bersahabat bisa menyinkronkan siklus haid mereka. Penjelasannya?

26 September 2019 | 12.00 WIB

Ilustrasi persahabatan. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi persahabatan. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Punya sahabat wanita yang sering bersama dan memiliki siklus menstruasi atau haid yang sama setiap bulan? Padahal sebelumnya jadwal haid Anda dan teman cukup jauh. Percaya atau tidak, itu kondisi yang sering terjadi. Adakah penjelasan logisnya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kondisi ini disebut dengan sinkronisasi menstruasi sebagai efek McClintock. Kepercayaan ini menyebut bahwa ketika wanita bersentuhan dengan wanita lain yang sedang menstruasi, feromon saling mempengaruhi sehingga pada akhirnya siklus menstruasi Anda menjadi satu. Wanita percaya bahwa sinkronisasi siklus haid adalah nyata. Namun, dalam dunia medis, tidak ada kasus yang kuat untuk membuktikan bahwa itu terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sinkronisasi menstruasi ini dipercaya sejak berabad-abad lalu. Dunia medis mulai menganggap serius fenomena itu ketika seorang peneliti bernama Martha McClintock melakukan studi yang hasilnya dimuat di jurnal ilmiah Nature pada 1971. Ia melibatkan 135 mahasiswi yang dipaksa hidup bersama untuk melihat apakah siklus menstruasi mereka saling mempengaruhi.

Studi ini hanya melacak menstruasi dimulai, tanpa menguji faktor-faktor lain. Hasilnya, siklus menstruasi mereka benar-benar menyesuaikan. Jadi, sejak itu sinkronisasi periode disebut sebagai efek McClintock.

Hasil itu belum memuaskan banyak orang. Pada 2006, sebuah studi baru dan tinjauan literatur menegaskan bahwa para wanita tidak menyesuaikan jadwal menstruasi mereka dengan sahabat dekatnya. Studi ini mengumpulkan data dari 186 wanita yang tinggal dalam kelompok di asrama di Cina. Satu-satunya periode sinkronisasi yang terjadi adalah dalam ranah kebetulan matematika.

Studi lain pernah dilakukan Universitas Oxford dan perusahaan aplikasi pelacakan siklus menstruasi, hasilnya cukup mengejutkan. Studi yang melibatkan 1.500 orang ini menemukan bahwa tidak ada kemungkinan wanita dapat saling mempengaruhi siklus menstruasi hanya dengan berada dalam jarak yang dekat satu sama lain.

Studi lain yang dilakukan pada 2017 menemukan bahwa 44 persen peserta studi mereka mengalami sinkronisasi menstruasi. Bahkan gejala menstruasi seperti migrain menstruasi juga lebih umum dalam hidup bersama. Ini menunjukkan bahwa wanita dapat mempengaruhi siklus menstruasi satu sama lain meskipun sebelumnya berjauhan.

Studi lebih lanjut masih diperlukan untuk menemukan jawaban yang paling meyakinkan. Saat ini banyak aplikasi bisa melacak siklus menstruasi, yang menyimpan catatan digital. Ada banyak data yang tersedia untuk dipelajari dan dipahami jika sinkronisasi menstruasi itu benar-benar ada.

TIMES OF INDIA | BBC

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus