TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan ponsel dari satu rumah warga diduga menjadi pemicu kebakaran di Jatinegara, Jakarta Timur, yang menghanguskan 129 rumah pada Sabtu dinihari 21 September 2019. Ledakan ponsel itulah penyebab hubungan pendek arus listrik atau korsleting.
"Saya mendapat kesaksian dari warga saya, ada suara benda yang meledak sekitar jam 00.00 WIB, sebelum kebakaran terjadi," kata Ketua RW 01, Dwi Lestari, Sabtu.
Dwi menyebut ledakan ponsel itu berasal dari rumah yang dihuni Mansyur di RT 04 RW 01 Kelurahan Rawabunga. Rumah tinggal semi permanen itu, kata dia, merupakan titik awal munculnya kepulan asap, sebelum api merambat hingga ke RW tetangga, RW 06, Kelurahan Balimester.
"Sepertinya terjadi korsleting saat handphone dia dicharge. Kebetulan saat kejadian, penghuninya sedang tidak ada di dalam rumah," katanya.
Beberapa saat setelah ledakan, Dwi melanjutkan, warga di sekitar rumah Mansyur mencium bau asap. "Pas pintunya didobrak, api sudah gede," katanya.
Foto udara rumah-rumah yang terbakar di kawasan Balimester, Jatinegara, Jakarta, Sabtu, 21 September 2019. ANTARA
Permukiman padat yang didominasi bangunan semi permanen membuat api yang terbawa angin cepat meluas. Awalnya wilayah RT 03 dan RT 04 yang ikut terbakar. "Apinya kemudian merambat ke bangunan di Balimester karena jaraknya kan dekat sekali, hanya berseberangan dengan saluran air," katanya.
Sebanyak 380 jiwa di Rawabunga dan 125 jiwa warga Balimester kini diungsikan akibat menjadi korban kebakaran itu.
Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Kota Administrasi Jakarta Timur Gatot Sulaiman hanya mengatakan dugaan penyebab
kebakaran di Jatinegara korsleting listrik. "Untuk kronologi masih dalam penyelidikan," ujarnya saat dihubungi Tempo, Sabtu 21 September 2019.
Dia menerangkan, sebanyak 22 unit unit mobil pemadam butuh waktu enam jam untuk memadamkan api. Lamanya waktu pemadaman itu disebabkan kebakaran terjadi di lingkungan padat penduduk. "Selain itu sumber air sulit didapat," kata Gatot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini