Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Model Gigi Hadid mengakui sebagai seseorang memiliki keturunan Arab membantunya untuk memiliki pemikiran yang lebih terbuka. Wanita kelahiran 23 April 1995 ini kembali menjadi model sampul Vogue Arabia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam wawancara eksklusif dengan majalah tersebut, Gigi Hadid menjelaska bagaimana keturunan Arab telah membantunya untuk menjadi lebih terbuka. “Menjadi orang Arab telah memengaruhi saya untuk bersikap terbuka dan mencintai semua latar belakang, menyadari bahwa menjadi lebih dari satu hal tidak membuat Anda kurang dari hal lain,” tutur Gigi Hadid, dikutip dari Arab News.
Ayahnya, Mohamed Hadid, adalah orang Palestina dan ibunya, Yolanda Hadid, adalah orang Belanda. Gigi Hadid mengatakan orang-orang yang memiliki orang tua dengan ras berbeda bisa melihat bagaimana kedua belah pihak saling memperlakukan satu sama lain dan menjadi jembatan untuk menyatukan keduanya.
View this post on Instagram
Kakak dari Bella Hadid ini menjelaskan kalau banyak orang memiliki asumsi mengenai keluarganya. Padahal, dia tidak memiliki masa kanak-kanak yang glam atau mewah. “Orang tua saya tidak pernah menjadikan kesuksesan sebagai alasan bagi saya, saya selalu tahu bahwa setelah sekolah menengah saya diharapkan bekerja untuk mendukung diri saya sendiri,” jelas Gigi Hadid.
Sebagai seseorang dengan keturunan Palestina dan Belanda, Gigi Hadid sangat menghargai dan menghormati latar belakangnya. Pada Agustus 2018 kemarin, Gigi Hadid bahkan membantu para pengungsi Rohingya di Bangladesh. Masalah mengenai pengungsi adalah isu yang dekat dengan hatinya, karena ayahnya datang ke Amerika Serikat sebagai pengungsi sebelum ia menjadi miliarder sebagai pengembang perumahan.