Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak konsumen yang membeli mobil bekas secara online karena menilai lebih praktis. Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, terdapat sisi positif dan negatif dari membeli mobil bekas secara daring (online car listing).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, hal itu memberikan opsi baru bagi calon pembeli, terutama mereka yang baru akan memiliki satu kendaraan dengan harga terjangkau dan alternatif pembayaran yang mudah dan praktis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang menjadi kunci kekuatan bisnis online, disamping trust yang kini semakin terbangun akan realibilitasnya, juga adalah harga yang lebih murah dan sistem pembayaran lebih fleksibel," kata Yannes kepada ANTARA, Kamis 2 Juli 2020.
Lebih lanjut, situs maupun marketplace jual-beli mobil yang sudah terpercaya memberikan kemudahan dan kenyamanan pengalaman proses pembelian bagi masyarakat secara daring, terlebih dalam masa pandemi seperti ini.
"Keamanan transaksi via gerai online bereputasi sudah aman, selama pembayaran diperantarai oleh aplikasi," kata dia melanjutkan.
Sedangkan, salah satu hal yang mungkin sedikit mengurangi pengalaman membeli mobil bekas secara lebih utuh adalah karena calon pembeli tak bisa memeriksa keadaan fisik mobil secara langsung.
"Minus point membeli mobil bekas online adalah pemeriksaan kondisi mobil masih harus offline dan membutuhkan kesepakatan waktu dengan penjual," kata Yannes.
Sementara itu, menurut Yannes, maraknya situs jual-beli mobil bekas (car listing), merupakan salah satu dampak yang sejalan dengan semakin banyaknya masyarakat yang beralih ke media digital.
Masyarakat menggunakan media digital untuk mencari informasi, membeli kendaraan, sistem angsuran kendaraan, pemilihan aksesoris kendaraan, booking service kendaraan, sampai pada akhirnya adalah proses dan tukar tambah - penggantian kendaraan lama ke kendaraan baru hingga menjual mobil.
ANTARA