Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap alasannya selama ini menolak memarahi anak buahnya, apalagi melakukannya di muka umum. Dia menolaknya sekalipun mendapati ada anak buahnya yang terbukti salah dan melanggar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies mengatakan lebih senang memanggil bawahannya untuk ditegur dan diingatkan soal sanksi yang akan diberikan. Itu diaku sudah kerap dilakukannya jika mendapati kinerja anak buahnya rendah dan tidak kunjung berubah.
"Tapi saya panggil bukan untuk memarahi," katanya di hadapan seluruh lurah, camat, wali kota hingga kepala dinas yang dikumpulkannya di Balai Kota DKI, Rabu sore 27 Maret 2019.
Menurut Anies, marah-marah hanya akan menghabiskan energinya. "Apalagi yang dimarahi sabar sekali, nanti sampai di luar ketawa-tawa lagi," ujar Anies menambahkan.
Anies mengungkap sikapnya itu setelah menolak usul dari satu anak buah yang disampaikan lewat aplikasi online agar mempublikasikan setiap penilaian kinerja ke publik. Usul itu kontan memicu gumaman tanda tak setuju dari banyak rekan-rekan si pengusul.
Melihat reaksi para bawahannya itu, Anies hanya tersenyum dari atas panggung. Anies menyatakan tak akan memenuhi usulan itu. Alasannya, "Saya tidak berminat mempermalukan siapapun." Segera setelah pernyataannya itu, Anies mendapat sambutan tepuk tangan.
Foto 
