Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 19 calon anak buah kapal (ABK) dibawa oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) usai penggerebekan di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis dinihari.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani di Jakarta mengatakan para calon ABK itu telah menyatakan kesediaan untuk pindah ke tempat penampungan milik BP2MI di Ciracas, Jakarta Timur.
"Yang tersisa di penampungan, kita beri penjelasan dan masukan, sehingga 19 di antaranya mau untuk dievakuasi ke tempat BP2MI menyusul 18 calon ABK yang sudah diselamatkan sebelumnya," kata Benny, Kamis 27 Agustus 2020.
Beberapa jam sebelum penggerebekan, pihak BP2MI telah menyelamatkan 18 calon ABK yang yang diusir dari tempat penampungan perusahaan milik PT Abadi Mandiri Internasional (AMI).
Benny menyatakan di lokasi penampungan PT AMI tercatat 62 calon ABK. Rinciannya 13 orang sedang izin pulang kampung, 19 orang bersedia pindah bersama BP2MI dan 30 menyatakan tetap tinggal di rumah penampungan itu.
Baca juga: Belasan Calon ABK di Marunda Sempat Diancam dan Diusir Perusahaan
PT AMI merupakan perusahaan yang merekrut calon ABK berusia 18-33 tahun dengan iming-iming diberangkatkan melaut ke luar negeri. Namun, para calon ABK itu telah berbulan-bulan berada di tempat penampungan dan tidak mendapat kejelasan dari pihak perusahaan.
Benny menyatakan pihaknya berkewajiban menyelamatkan semua anak bangsa, anak anak muda yang ditampung di tempat tersebut.
Dalam penggerebekan yang berlangsung Kamis dinihari itu, BP2MI telah mendapatkan laporan bahkan melihat langsung jika tempat penampungan calon ABK itu tidak layak. Sarana air untuk mandi dan kamar tidak layak, bahkan makanan yang mereka konsumsi pun tidak layak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini