Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Top 3 Metro: Fungsi UKM Center yang Gantikan Puskesmas Jakarta, Cerita Penumpang Soal Tarif LRT Jabodebek

Berita Top 3 Metro kemarin mengulas tentang fungsi UKM Center yang menggantikan puskesmas di Jakarta, pabrik arang, dan tarif LRT Jabodebek.

3 Oktober 2023 | 07.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Metro Tempo kemarin mengulas tentang informasi layanan publik hingga tarif LRT Jabodebek. Untuk laporan pertama yang terbanyak dibaca ihwal penutupan sejumlah puskesmas di DKI Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memutuskan menutup sejumlah puskesmas dan menggantinya dengan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Center. Fungsi UKM Center dijelaskan dalam laporan Top 3 Metro ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita terpopuler kedua adalah pabrik arang di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur yang ditutup permanen. Penutupan tersebut tak berefek menurunkan tingkat polusi udara di sana. Klaim eks pekerja pabrik arang terbukti.

Kemudian isu tarif LRT Jabodebek menjadi laporan terakhir yang masuk Top 3 Metro. Sejumlah penumpang kereta baru itu mengaku tak mengetahui besaran tarif yang mereka kucurkan. Pasalnya, tarif LRT Jabodebek tak lagi flat Rp 5 ribu per 1 Oktober 2023.

Tempo telah merangkum ketiga berita Top Metro yang dapat dibaca di bawah ini. 

1. Fungsi UKM Center
Pemprov DKI Jakarta menutup sejumlah Puskesmas tingkat kelurahan dan menggantinya dengan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Center.

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan Ngabila Salama mengatakan UKM Center sifatnya promotif preventif. Artinya, kata dia, menjaga dan melayani masyarakat yang sehat.

“Beda dengan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang biasanya lebih ke arah kuratif pengobatan,” kata Ngabila saat dihubungi Tempo, Ahad, 1 September 2023. 

Ngabila menjelaskan UKM Center lebih banyak melakukan kegiatan Integrasi Layanan Primer (ILP) yang memiliki tiga aspek utama, yaitu edukasi kesehatan, pencegahan penyakit, serta deteksi dini.

Ngabila mengatakan masyarakat dapat datang ke UKM Center apabila ingin memeriksa kesehatannya sesuai dengan tiga aspek di atas.

Masyarakat dapat bertanya seputar informasi kesehatan atau pola hidup sehat (edukasi), melakukan imunisasi (pencegahan penyakit), dan melakukan pemeriksaan walau tidak sedang merasa sakit (deteksi dini).

Konsep di atas, menurut Ngabila, sebenarnya sama dengan pos pelayanan terpadu (posyandu) yang ada di bawah Kementerian Kesehatan. Dalam deteksi dini misalnya, Kemenkes menggunakan sistem life cycle.

“Jadi udah enggak ada lagi posyandu balita, remaja, maupun lansia. Sekarang namanya posyandu prima,” kata Ngabila. Pun sama halnya dengan UKM Center.

Baca selengkapnya di sini.

Selanjutnya tentang klaim eks pekerja pabrik arang Lubang Buaya

2. Klaim eks pekerja pabrik arang Lubang Buaya
Penutupan secara permanen sejumlah pabrik arang dari pembakaran batok kelapa tak lalu membuat kualitas udara di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, membaik. Data indeks standar pencemaran udara milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan Lubang Buaya tetap langganan Tidak Sehat.

Seperti yang terukur pada Senin pagi ini, 2 Oktober 2023, ISPU untuk parameter pencemar PM2,5 dan PM10 di Lubang Buaya terukur tergolong Tidak Sehat.

Nurhasan dan Giwang, dua di antara pekerja eks pabrik arang itu, mengungkap rasa kecewa karenanya. Sejak awal mereka mengklaim pencemaran yang membuat kualitas udara Jakarta memburuk saat kemarau panjang saat ini bukan hanya datang dari tempat mereka bekerja.

"Buktinya polusi juga masih ada sampai sekarang," kata Nurhasan saat ditemui, Sabtu 30 September 2023. 

Terlebih, dia menambahkan, pemerintah dinilainya tak memberikan solusi yang adil saat memerintahkan penutupan permanen pada akhir Agustus lalu karena hanya mereka yang disasar. "Seharusnya kan merata. Jadi, kalau ditanya kecewa, ya kecewa," ujarnya lagi.

Sejak pabrik arang dipaksa ditutup, Nurhasan dan Giwang kini bekerja sebagai pengepul atau kuli ampas kelapa. Penghasilan semula yang diaku bisa sampai Rp 200 ribu sehari pun anjlok menjadi Rp 50 ribu.

Baca selengkapnya di sini.

Selanjutnya tentang cerita penumpang soal tarif LRT Jabodebek

3. Cerita penumpang soal tarif LRT Jabodebek
Per 1 Oktober lalu tarif moda transportasi Lintas Raya Terpadu Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi atau LRT Jabodebek sudah tidak lagi memberlakukan tarif promo flat Rp 5.000 untuk segala rute dan jarak. Tarif yang berlaku mulai dari Rp 3.000 sampai Rp 20.000 per penumpang per perjalanan.

Uniknya, tidak semua penumpang mereken perubahan tarif itu. Bahkan mereka tidak tahu sama sekali tarif LRT Jabodebek yang ditumpangi. Ini seperti yang diaku Khadijah, 45 tahun. Dia ditemui di Stasiun Harjamukti, Cimanggis, Depok, usai menumpang dari Stasiun Taman Mini.

"Tidak tahu tarifnya, sudah taro aja (tapping) kartunya," kata dia yang melakukan perjalanan sendiri untuk bertemu dengan temannya itu.

Perempuan berhijab itu mengungkapkan sudah beberapa kali menggunakan LRT Jabodebek sejak Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian kereta ringan itu  pada 28 Agustus 2023. "Kebanyakan sih nempel doang tidak tahu tarif yang sekarang," kata Khadijah.

Penuturan senada disampaikan Jeki, 53 tahun. Dia sampai di Stasiun Harjamukti setelah sebelumnya naik dari Dukuh Atas. Tujuannya, berrkunjung ke rumah keponakannya di Cimanggis. "Belum lihat tarifnya, baru sekali naik ini," kata Jeki.

Pun demikian dengan pasangan Amid, 78 tahun, dan Jami, 80 tahun. Mereka yang naik dari Stasiun Rambutan tidak tahu berapa saldo yang dipotong dari kartu pembayaran yang digunakan. "Kalau tarif tidak tahu kena berapa, tapi tadi beli kartu harga Rp 45 ribu," kata Amid.

Baca selengkapnya di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus