Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Tramadol juga Tingkatkan Korban Overdosis di Inggris

Tramadol adalah satu di antara nama obat yang diduga dikonsumsi puluhan
remaja di Kendari, Sulawesi Tenggara.

15 September 2017 | 10.23 WIB

sxc.hu
Perbesar
sxc.hu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sampai akhir tahun 2016, rumah sakit di Inggris telah menerima 11.660 pasien yang overdosis obat penghilang rasa sakit berbahan dasar opium. Obat yang dimaksud diantaranya codein, morfin, oksikodon, tramadol dan fentanyl. Tramadol ditambahkan dalam daftar obat penyebab overdosis pada tahun 2012.

Tramadol adalah satu di antara nama obat yang diduga dikonsumsi puluhan remaja di Kendari, Sulawesi Tenggara. Mereka bertingkah seperti orang dengan gangguan jiwa seteleah mengkonsumsi obat yang diduga PCC, Tramadol dan Somadril.

Berdasarkan data dari NHS Digital yang dikutip The Guardian pada 13 September 2017, jumlah pasien yang dirawat karena keracunan opioid meningkat dari tahun ke tahun. Sampai tahun 2006, ada 4.891 orang yang dirawat karena overdosis. Jumlah ini meningkat jadi 11.660 orang pada akhir tahun 2016.

Dr Jane Quinlan seorang konsultan anastesi dan manajemen rasa sakit di Oxford University Hospitals NHS Foundation Trust mengatakan, kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Namun dia tidak memastikan apakah jumlah tersebut terdiri dari orang yang overdosis karena mengkonsumsi obat tanpa resep atau karena kecelakaan.

Baca juga:
Zodiak Hari Ini Pengaruhi Emosi, Virgo Hindari Pertengkaran
Mengapa Rokok Menyebabkan Serangan Jantung? Simak Kata Dokter
Ingin Tampil Menawan? Kuncinya Ada di Mata

Quinlan mengatakan, "Angka ini mengkonfirmasi kekhawatiran bahwa peningkatan pemberian resep opioid memiliki konsekuensi yang lebih luas . Disebutkan bahwa dia  juga melihat pasien mengkonsumsi opioid lebih banyak daripada seharusnya karena mereka ingin mengobati rasa sakit, walaupun tahu obat-obatan itu tidak menyembuhkan. "Beberapa mengkonsumsi berlebihan sebagai upaya bunuh diri karena rasa sakit. Beberapa orang yang sangat peka terhadap dosis opioid normal, mengalami infeksi dada atau infeksi lainnya," kata Quinian

Fakultas Pengobatan (FPM) di Royal College of Anesthetists dan Royal Pharmaceutical Society (RPS) mengatakan, mereka khawatir dengan penggunaan obat-obatan opioid yang tinggi dan terus berkembang seperti kodein dan tramadol.

Roger Knaggs, pakar rasa sakit di RPS, memperingatkan, obat penghilang rasa sakit yang “tidak perlu” bisa membuat ribuan korban kecanduan.

Harry Shapiro, Direktur DrugWise, sebuah layanan informasi obat-obatan online, mengatakan,"Obat utamanya adalah tramadol. Ada lonjakan penerimaan begitu memasukkannya ke dalam statistik pada tahun 2012. Obat ini adalah salah satu obat penghilang rasa candu yang paling populer, yang diresepkan untuk rasa sakit. Jumlah resep meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Obat ini juga digunakan oleh pengguna narkoba jalanan untuk meningkatkan efek alkohol."

Dokter telah memperingatkan tentang mudahnya pemberian resep untuk obat penghilang rasa sakit. Dampaknya, diperkirakan lebih dari 192.000 orang di Inggris dapat bergantung pada obat-obatan tersebut.

Di Amerika Serikat, sejak tahun 1999 jumlah kematian overdosis yang melibatkan opioid seperti oksikodon, hidrokodon dan metadon naik lebih dari empat kali lipat. Kenaikan ini sesuai dengan meningkatnya resep untuk obat-obatan ini, walaupun kenyataannya orang Amerika Serikat mengaku tidak ada perubahan rasa sakit.

Dr Barry Miller dari FPM mengatakan, "Penyalahgunaan dan resep obat penghilang rasa sakit opioid yang tidak perlu adalah masalah yang sangat memprihatinkan. Sementara, peningkatan penggunaan obat penghilang rasa sakit opioid di Inggris dapat dikaitkan dengan peningkatan pemahaman tentang keefektifan obat-obatan ini oleh para profesional medis, kami prihatin dengan laporan beberapa resep yang tidak perlu. "

Dia menambahkan, pemahaman dokter yang lebih besar tentang obat-obatan ini dapat meningkatkan kualitas hidup bagi puluhan ribu pasien dengan rasa sakit yang kompleks di Inggris. Semua petugas kesehatan yang meresepkan obat-obatan ini perlu memastikan bahwa mereka tidak melakukan tindakan berbahaya.

THE GUARDIAN | IKA SURYANI SYARIEF


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus