Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PENGAMEN virtual makin marak di TikTok. Tidak hanya mengamen sendiri di ruang tertutup, mereka juga merambah tempat-tempat umum. Bahkan sejumlah titik di berbagai kota menjadi ruang bersama melakukan siaran langsung menyanyi. Misalnya di jalur pejalan kaki di pinggir kali Kanal Banjir Kanal (Jakarta), Kiara Artha Park (Bandung), dan Jembatan Ampera (Palembang).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengamen secara daring menjadi pilihan bagi mereka untuk mendapat saweran. Jumlah hadiahnya tidak main-main. Bahkan, jika ditotal, dalam sebulan, pendapatan mereka bisa melebihi para pekerja kantoran. Tapi tentu saja proses yang mereka jalani tidak mudah. Mereka harus terus berinovasi untuk merebut hati penonton melempar koin. Bagaimana kisah pengamen daring ini?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Liputan ini kami lengkapi dengan esai Aris Setiawan, pengajar musik dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, yang mengulas fenomena ini. Ternyata tren menyanyi live di TikTok tak hanya dilakukan pemusik modern, tapi juga pemusik tradisional, seperti pesinden.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo