Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bangkalan - Hama ulat bulu menyerang pohon jati dan merambat hingga ke permukiman warga di Desa Be'engas, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Meski begitu, Camat Labang Suryadi menganggapnya sebagai kejadian biasa saja.
"Itu biasa, belum perlu penanganan khusus," katanya saat ditemui di Markas Kepolisian Resor Bangkalan, Minggu, 3 Januari 2016.
Menurut Suryadi, ulat bulu menyerang pohon jati. Rumah warga yang dihinggapi ulat pun, kata dia, hanyalah rumah yang ditanami pohon jati di pekarangan rumahnya.
Akibat ulat bulu tersebut, jelas Suryadi, pohon-pohon jati di Desa Be'engas meranggas karena tak memiliki daun. "Belum ada laporan hama ulat bulu itu menyerang lahan pertanian," ujarnya.
Suryadi mengungkapkan hama ulat bulu yang pertama kali muncul sekitar 24 Desember 2015 lalu itu adalah kemunculan pertama dalam 10 tahun terakhir. "Sepuluh tahun lalu pernah muncul juga, tapi tidak membahayakan warga," katanya.
Meski dianggap biasa, warga Desa Be'engas merasa terganggu dengan kemunculan ulat bulu di pekarangan rumah mereka. Hal ini dituturkan Ahmat, salah seorang warga Desa Be'engas.
Sejak ulat muncul, kata dia, tidak hanya cangkul dan arit yang dibawa saat hendak meladang. Pria berusia 48 tahun ini juga membawa ranting bambu dari rumahnya karena sepanjang jalan menuju sawah banyak ulat bergelantungan dari pohon jati. "Saya membuang ulat pakai ranting biar tidak jatuh ke badan," katanya.
Lain di jalan, lain di rumah. Menurut Ahmat, ia khawatir ulat bulu tersebut merambati tubuh anak-anaknya. Sebab, kata dia, bila di rumahnya, tidak hanya di pohon jati, sebagian ulat ditemukan di langgar, sumur, dan kamar mandi. "Kalau di rumah hanya dibersihkan pakai sapu," katanya.
MUSTHOFA BISRI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini