Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Viral Penolakan Ibadat Natal di Cilebut Bogor, Camat Sukaraja Angkat Bicara

Camat Sukaraja dan kepolisian melakukan mediasi setelah warga sekitar menolak ibadat Natal diadakan di rumah warga Cilebut Barat.

27 Desember 2022 | 01.45 WIB

Ibadat Natal warga Cilebut Barat, yang sempat mendapat penolakan, berlangsung aman setelah dimediasi oleh Muspika Sukaraja, Kabupaten Bogor, Ahad, 25 Desember 2022. Dok. Camat Sukaraja
Perbesar
Ibadat Natal warga Cilebut Barat, yang sempat mendapat penolakan, berlangsung aman setelah dimediasi oleh Muspika Sukaraja, Kabupaten Bogor, Ahad, 25 Desember 2022. Dok. Camat Sukaraja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bogor - Camat Sukaraja Ria Melisa angkat bicara soal penolakan ibadat Natal di Desa Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kebupaten Bogor, yang viral di media sosial. Ria mengatakan penolakan bukan karena ibadatnya, melainkan karena ibadah dilakukan di rumah pribadi milik salah satu jemaat HKBP Betlehem Cilebut.

“Yang jadi masalah tempatnya. Itu kan rumah pribadi, bukan gereja. Warga sekitar juga memperbolehkan kepada tuan rumah, kalau hanya untuk keluarganya. Ini kan malah mengundang jemaat yang lainnya dan mengatakan rumahnya itu gereja, padahal bukan,” kata Ria dikonfirmasi Tempo, Senin petang, 26 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menurut Ria, di wilayahnya ada 10 gereja. Semua gereja itu telah menggelar ibadat Natal pada 24 dan 25 Desember 2022. Pihak Muspika Sukaraja sudah berkeliling dan mengecek kesiapan semua gereja agar ibadat Natal berjalan lancar dan aman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecamatan Sukaraja bahkan memfasilitasi enam KK di Batu Gede untuk beribadah saat Natal. "Biasanya 3 KK beribadat di gereja Cibinong dan tiga KK lagi di Gereja Paledang. Bahkan itu kami fasilitasi untuk beribadat natal,” ujarnya.

Soal penolakan Ibadat Natal di rumah pribadi warga di Cilebut Kabupaten Bogor pada 25 Desember lalu, Ria menuturkan dirinya beserta jajaran kepolisian langsung mendatangi lokasi. Setelah mediasi dengan warga setempat, polisi mengawal ibadat Natal tersebut. “Mereka pun melanjutkan ibadahnya dengan aman sampai selesai." 

Camat Sukaraja itu meluruskan kabar di media sosial yang seolah-olah ibadat Natal itu dihentikan setelah ditolak warga sekitar. "Padahal bukan begitu, tapi seperti yang saya katakan bukan dilarang ibadatnya tapi tempatnya. Terus yang natalan di rumah itu pun akhirnya tetap menjalankan natalannya sampai selesai dan aman dengan pengawalan,” kata Ria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus