Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kondisi air pemukiman elit Pantai Indah Kapuk atau PIK di pesisir Jakarta kembali asin dan berbau. Menurut Ketua RW 07 PIK, Hakim mengatakan kondisi air kembali buruk sejak 4 – 5 hari yang lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ya, betul. Sudah 4 – 5 hari,” katanya ketika dihubungi via WhatsApp pada Rabu, 20 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, menurut salah satu warga yang bernama Lydia, 47 tahun, bertempat tinggal di perumahan Layar Permai mengatakan jika kondisi air tidak keruh dan berbau, melainkan asin. Hal ini sudah berlangsung selama tiga minggu.
“Airnya enggak bau dan enggak kotor, tapi asinnya ini lagi mau cari tahu. Sekarang sih masih asin, jadi kalau sikat gigi pakai air minum,” katanya.
Sebelumnya, permasalahan ini sudah didiskusikan pada Forum PDIP mengenai pengaduan warga PIK atas kekeringan air yang diadakan langsung di kantor DPRD pada Kamis, 17 Oktober 2019 lalu. Dalam diskusi tersebut membahas mengenai solusi jangka panjang terhadap kekeringan serta kebersihan air di PIK.
Gembong Warsono selaku ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta mengatakan solusi untuk mengatasi kekeringan air di PIK adalah dengan membeli air dari pihak ketiga yaitu dari PT. Jakarta Propertindo, dan sudah disetujui oleh Direktur PT. Multi Artha Pratama dari Group Agung Sedayu.
Penyebab kembalinya air asin dan berbau ini masih belum diketahui. Tempo sudah berusaha menghubungi pengelola, Stephan Bambang untuk meminta kejelasan terkait hal ini, namun belum ada tanggapan sama sekali.
Sebelumnya pada awal Oktober 2019 lalu, warga perumahan PIK harus berbagi air bersih sebagai dampak kemarau. Warga berteriak berharap jaringan air bersih PAM Jaya bisa masuk kawasan itu.
“Saya ambil air sampai harus ke rumah mertua di daerah Pluit. Gosok gigi saja pakai air minum karena takut airnya kotor dan asin begitu,” kata seorang warga PIK, Jumat 4 Oktober 2019. Dia menolak namanya diberitakan.
Hakim, Ketua RW 7 Pantai Indah Kapuk, mengatakan kalau air tak mengucur dari keran selalu terjadi setiap kemarau sejak lima tahun terakhir. Dia menduga itu karena sumber pengolahan air bersih di kawasan itu yang mengandalkan sumber dari sungai.
MEIDYANA ADITAMA WINATA | MARTHA WARTA S