Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Warga Bintaro, Kecamatan Pondok Aren dibuat resah dengan adanya balap liar di perempatan Penabur, Kota Tangerang Selatan. Dalam aksinya puluhan remaja tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan melanggar lalu lintas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aksi speeding atau adu kecepatan yang kerap berujung kecelakaan lalu lintas ini dilakukan para remaja menggunakan sepeda motor dengan knalpot brong. Mereka melaju dengan kecepatan tinggi dan tanpa memedulikan standar keamanan saat berkendara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pantauan di lokasi, para remaja ini berbaris di salah satu ruas jalan saat lampu lalu lintas berwarna merah. Begitu lampu berganti hijau mereka segera memacu sepeda motornya. Namun, tak jarang mereka melaju saat lampu penanda masih berwarna merah.
Meski terdapat beberapa kendaraan patroli dari Polsek Pondok Aren yang berpatroli bersama petugas keamanan Bintaro, tetapi hal tersebut tidak menghentikan langkah mereka untuk tetap balap liar.
Pengendara sekitar Indriawan mengaku resah dengan adanya aksi tersebut. Kata dia, remaja tersebut bukan berasal dari lingkungan sekitar.
"Bukan hanya bising, tapi rawan kecelakaan. Mereka saya pastikan bukan berasal dari lingkungan sekitar," kata dia saat dijumpai TEMPO, Minggu 17 Maret 2024 dini hari.
Menurut Indri, aksi speeding yang dilakukan ini kerap terjadi menjelang sahur. Namun, kerumunan ini lebih sering terjadi pada Jumat hingga Minggu malam.
"Kalau hari libur udah pasti rame. Padahal sering kecelakaan tapi tetap saja pada begitu lagi," ujarnya.
Warga lainnya, Erwin, mengaku jika petugas Kepolisian kerap melakukan razia kendaraan. Namun mereka tetap melakukan aksi itu. "Biasanya ada razia tapi tetap pada main kucing - kucingan. Emang susah, banyak juga yang pada dibawa motornya," kata dia.
Dia berharap petugas Kepolisian bisa membuat pos pantau di wilayah itu. Hal tersebut guna mengantisipasi aksi balap liar terjadi di wilayah ini. "Harusnya si ada pos pantau atau pos Polisi yah, jadi mereka juga segan," ujarnya.
Pilihan Editor: Cerita WNI Pulang dari Jerman Didenda Bea Cukai Imbas Aturan Baru Pembatasan Barang Bawaan
Foto 
