Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BEKASI – Wahyudin, wasit sepak bola, menjadi korban pengeroyokan pemain amatir di Stadion Patriot Candrabaga, Kota Bekasi, Ahad lalu. Dia melaporkan penganiayaan itu kepada Kepolisian Resor Bekasi Kota.
Wahyudin mengatakan kejadian berlangsung saat dia memimpin pertandingan antara tim amatir Champas FC dan Yutaka FC. Saat pemegang lisensi wasit C2 dari PSSI Jakarta itu menyatakan offside, pemain Champas memprotes. Pria 29 tahun itu dikerubungi hingga terjatuh lalu diinjak-injak. Dia mengalami luka memar di wajah dan sakit di kepala belakang serta punggung.
“Saat itu saya cuma bertugas sendiri, sementara tiga wasit saja masih sering salah mengambil keputusan. Apalagi ini ajang silaturahmi, bukan kompetisi,” kata dia, kemarin. Wahyudin menolak tawaran uang damai Rp 20 juta dari para pelaku karena dia anggap mencederai harga diri wasit sepak bola.
Kepala Reserse Kriminal Kepolisian Bekasi Kota, Ajun Komisaris Besar Heri Purmono, mengatakan petugas telah mulai menyelidiki kasus ini. “Pelapor sudah diperiksa,” kata dia.
ADI WARSONO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo