Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Curah hujan ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah merupakan tanda untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara. Hal ini dapat menyebabkan kendaraan rentan terpapar banjir atau genangan, dan berpengaruh terhadap ban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
National Sales Manager PCR (Passenger Car Radial) Hankook Tire Apriyanto Yuwono, menerangkan ban perlu mendapatkan perhatian khusus pada musim hujan. Menurutnya, pemilihan ban yang tepat menjadi faktor penting untuk melintasi berbagai kontur jalan seperti aspal, tanah, hingga bebatuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Selain aquaplaning, ada risiko lain yang perlu diwaspadai. Terlebih lagi di saat kondisi angin kencang, permukaan jalan lebih licin dan tertutup air bahkan lumpur,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Februari 2021.
Menurut Apriyanto, ban sebagai part penopang kendaraan perlu didukung dengan daya tahan yang optimal. Sehingga mampu untuk memecah genangan air, bekerja stabil saat hujan, dan memberikan kenyamanan berkendara.
Dia juga menjelaskan setidaknya ada empat risiko yang patut diwaspadai pengendara saat musim hujan dan potensi banjir. Berikut lengkapnya:
Objek tersembunyi pada ban
Saat melintasi genangan air, pengendara sulit menghindari adanya objek tersembunyi yang tajam atau cukup keras. Misalnya, objek seperti paku yang menempel di kayu, bongkahan batu, atau semen tajam serta pecahan botol dapat berisiko menembus ban.
Baca juga: Tips Memilih Ban Mobil yang Tepat Ala Hankook
Apriyanto menambahkan, biasanya bisa mengenai bagian telapak ban, ini mengakibatkan sobek di bagian samping ban (sidewall). “Jika terjadi kerusakan atau sobekan yang cukup besar disarankan segera diganti,” kata dia.
Kerusakan casing break up (Shock CBU)
Kerusakan casing break up (Shock CBU) juga berpotensi terjadi saat hujan dan banjir. Hal ini terjadi akibat ban yang terbentur dengan jalan rusak dan berlubang. Untuk itu, penting bagi pengendara untuk menjaga kecepatan mobil dan jaga jarak aman antar kendaraan.
Dinding ban yang benjol menjadi tanda kerusakan ban akibat melintasi jalan rusak dan berlubang. Dengan berkendara tidak terlalu kencang dapat meminimalisir benturan ke jalan rusak serta menghindari terciptanya ombak air yang bisa masuk ke dalam mesin yang bisa merusak komponen elektrikal lainnya.
Ozon crack atau retakan ban
Ozone crack adalah retakan pada ban karena setelah terendam air serta lumpur, ban terpapar sinar matahari secara terus menerus tanpa dipakai berkendara.
Sinar matahari merupakan salah satu penghasil gas O3 (Ozone). Sering terjadi saat mobil disimpan di area terbuka sehingga terkena matahari. Untuk itu, penting untuk selalu mencuci kendaraan serta parkir ditempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Pada dasarnya, musim hujan bukan menjadi halangan untuk mobilitas sehari-hari selama cuaca masih relatif aman. Salah satu cara untuk mengantisipasi kondisi ini adalah dengan memilih ban yang sesuai demi menunjang performa kendaraan yang lebih maksimal.
“Seperti daya cengkram yang kuat pada jalan basah serta handling yang lebih stabil,” tutur Apriyanto.
Skidding atau tergelincir
Skidding atau tergelincir terjadi saat kontrol traksi yang kurang optimal, sehingga membuat berpindah jalur atau bermanuver mendadak. Selain dapat diwaspadai dengan mengurangi kecepatan berkendara, pengendara perlu menginjak dan melepaskan rem secara hati-hati agar roda tidak terkunci.
Adapun tekanan udara pada ban yang ideal bagi kendaraan penumpang atau MPV dan LCGC yakni 30-33 psi, atau, untuk lebih detail dapat diperiksa pada stiker tekanan udara yang tertera pada kendaraan. Jika tekanan terlalu tinggi, bisa menimbulkan tekstur ban yang keras akibat udara saling berhimpitan, dan ban kehilangan daya serap terhadap getaran.
Begitu juga, apabila tekanan ban kurang dari kebutuhan ideal akan membuat traksi pada tapak ban tidak berfungsi maksimal. Khususnya dalam memecah genangan air dan mengancam keselamatan pengendara.