Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Wisata Bawah Laut Menjadi Primadona di Lombok Utara  

Setiap hari ada sekitar 500 wisatawan datang ke Lombok dari Bali menggunakan perahu cepat.

23 November 2015 | 10.38 WIB

Wisata Bawah Laut Menjadi Primadona di Lombok Utara  
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Mataram - Keindahan alam bawah laut di Kabupaten Lombok Utara semakin menarik perhatian wisatawan asing. Berdasarkan data Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Utara, sebanyak 75 persen wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tempat itu mendatangi lokasi wisata bawah laut. Di antaranya berada di Gili Matra, Gili Indah, Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. “Keindahan alam bawah laut di sini unik sehingga memikat wisatawan,” kata Kepala BPPD Lombok Utara Rifai R. Rombak, Ahad, 22 November 2015.

Menurut Rifai, pada 2014, untuk snorkeling diikuti 290.014 wisatawan mancanegara. Sedangkan jumlah wisatawan lokal sebanyak 23.695 orang. Sementara untuk menyelam diikuti 62.827 orang. Jumlah itu sudah termasuk wisatawan lokal. “Menyelam masih sedikit karena membutuhkan keahlian khusus," katanya.

Irfan, operator kapal wisata, mengatakan wisata snorkeling yang menjadi favorit berada di perairan Gili Air dan Gili Meno. Tarif snorkeling Rp 100 ribu dan untuk penyelaman Rp 750 ribu per orang.

Menurut Ketua Pusat Penelitian Pesisir dan Lautan Universitas Mataram Imam Bachtiar, perairan wisata selam Gili Indah memiliki luas sekitar 3.000 hektare. Jarak pandang bisa mencapai 30 meter karena airnya sangat jernih. "Apalagi, selama penyelaman di sana mudah ditemukan penyu," katanya.

Di Gili Indah terdapat ribuan jenis ikan dan 450 jenis karang, terutama karang biru (Heliopora courulea) dan Anacropora. Semuanya tersebar di 25 titik penyelaman di sekeliling Gili Matra.

Diperkirakan, setiap hari ada 500 wisatawan yang datang ke Lombok Utara langsung dari Bali. Mereka menggunakan sekitar 18 kapal cepat. Kedatangan wisatawan ini menghasilkan pajak hotel dan restoran ke pemerintah Lombok Utara sebesar lebih Rp 35 miliar setahun.

Wisata di kawasan Gili Indah dihidupkan oleh penduduk setempat sejak 30 tahun lalu. Lokasi paling ramai yang dikunjungi wisatawan adalah Gili Trawangan yang memiliki luas 360 hektare. Sebelumnya, 1974, kawasan itu dikelola untuk perkebunan kelapa tapi gagal. Semula digarap PT Generasi Jaya seluas 110 hektare di sebelah timur utara dan PT Rinta seluas 100 hektare di sebelah timur selatan. Sekitar 100 hektare di sebelah barat utara disiapkan untuk masyarakat. Sedangkan 60 hektare di sebelah barat selatan berupa bukit.

SUPRIYANTHO KHAFID

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suseno

Suseno

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia pada 1998. Bergabung dengan Tempo sejak 2001. Saat ini menempati posisi redaktur di desk Hukum dan Kriminal. Aktif juga di Tempowitness sebagai editor dan trainer.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus