Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Suami pulang membawa berita tak mengenakkan karena dalam waktu dekat ia akan diberhentikan dari atau di-PHK. Mendengar kabar ini, hati dan pikiran istri bercampur aduk antara panik, sedih, sekaligus khawatir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bagaimana dengan nasib pendidikan anak-anak, cicilan bulanan, dan pengeluaran harian? Sementara Anda hanya ibu rumah tangga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Artikel lain:
5 Cara Agar PHK Tak Membuat Mati Langkah
Inilah Tipe Karyawan yang Rawan Kena PHK
Hikmah Setelah Di-PHK
6 Cara Bertahan Hidup Saat Terkena PHK
Tidak masalah kalau suami bisa langsung mendapatkan pekerjaan baru. Tapi kalau tidak, bisa-bisa memicu konflik dalam rumah tangga. Bagaimana sebaiknya seorang istri menyikapi kenyataan ini?
Psikolog Roslina Verauli, M.Psi, mengatakan, keluarga adalah sebuah sistem. Ketika ada salah satu anggota keluarga tertimpa masalah, sistem pasti akan goyah.
“Anak sakit atau istri stres saja bisa membuat keluarga goyah, apalagi suami kena PHK. Ini salah satu problem rumah tangga yang sering terjadi,” kata Roslina.
“Sebenarnya setiap anggota keluarga, baik istri maupun anak-anak, punya peranan masing-masing dalam menghadapi masalah ini. Tidak semuanya dilimpahkan kepada suami, mentang-mentang dia kepala keluarga. Itu dulu yang harus dipahami,” tambahnya.
Menurutnya, seorang istri dan ibu berperan sebagai sistem pendukung di dalam keluarga, yakni berfungsi menenangkan dan menjaga kestabilan emosi.
“Suami sudah stres, Anda jangan ikut senewen. Sebaliknya Anda harus mengajaknya duduk bersama, berdiskusi, bertukar pikiran, dan mau mendengarkannya,” ujarnya.