Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Intel Pat Gelsinger memperingatkan bahwa krisis chip global kemungkinan akan bertahan lebih lama. Dia memperkirakan krisis itu akan berlanjut setidaknya hingga 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan itu disampaikan kepada CNBC pada Kamis malam, 21 Oktober 2021, menjelang laporan keuangan kuartal ketiga 2021 Intel. CEO itu juga mengungkapkan bahwa kekurangan komponen itu mempengaruhi bisnis chip PC selama kuartal ketiga yang menyebabkan penurunan 8 persen pada saham Intel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gelsinger percaya bahwa krisis saat ini adalah yang terburuk, tetapi akan menjadi lebih baik secara bertahap setiap kuartal tahun depan. Keseimbangan pasokan-permintaan tidak dapat diharapkan hingga setidaknya 2023.
Meskipun pasokan menipis, Intel melaporkan kinerja kuartal ketiganya dengan peningkatan pendapatan 5 persen YoY karena permintaan yang kuat di bisnis DCG dan IOTG-nya. Perusahaan juga menghasilkan US$ 9,9 miliar tunai dari operasi dan membayar dividen sebesar US$ 1,4 miliar.
“Pendapatan Q3 adalah US$ 18,1 miliar, sedikit di bawah panduan kami karena kendala pengiriman dan pasokan yang berdampak pada bisnis kami,” kata George S. Davis, Chief Financial Officer, dalam sebuah pernyataan. Dia juga mengumumkan rencana untuk pensiun dari Intel pada Mei 2022.
Intel mengatakan bahwa permintaan tetap kuat dalam bisnis PC-nya, terutama di notebook komersial, desktop, dan konsumen kelas atas.
Digitalisasi segalanya, didorong oleh empat kekuatan super AI, konektivitas yang meresap, infrastruktur cloud-to-edge, dan komputasi di mana-mana, mendorong kebutuhan lebih banyak chip, menurut Gelsinger.
Dia lebih lanjut menambahkan bahwa pasar diperkirakan akan berlipat ganda menjadi US$ 1 triliun pada akhir dekade ini. Sampai saat itu, pasar untuk perangkat terdepan akan meningkat menjadi lebih dari 50 persen dari total dan pasar untuk layanan pengecoran terdepan akan tumbuh dua kali lipat dari tingkat semi-industri secara keseluruhan.
“Pelanggan terus memilih Intel untuk kebutuhan pusat data mereka dan prosesor Xeon generasi ketiga kami, Ice Lake, telah mengirimkan lebih dari 1 juta unit sejak diluncurkan pada bulan April, dan kami berharap dapat mengirimkan lebih dari 1 juta unit lagi di Q4 saja,” kata Gelsinger.
GIZMOCHINA
Baca:
Susul Apple dan Google, Oppo Akan Bikin Chip Ponsel Sendiri
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.