Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ini adalah sisi lain dari seorang Elon Musk, pendiri SpaceX, CEO Tesla dan belakangan membeli Twitter. Sebuah dokumen pengadilan Mei 2022 mengungkap kalau dirinya ternyata memiliki anak--anak kembar--hasil hubungannya dengan eksekutif Neuralink, Shivon Zilis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada dokumen tertulis bahwa Zilis dan Musk mengajukan petisi untuk perubahan nama kedua anak itu, menjadikan, "nama belakang anak-anak menjadi nama ayah mereka, dan nama belakang ibu mereka dicantumkan di nama tengah mereka." Pengajuan pada April dan penetapan pengadilan didapat sebulan setelahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Musk telah memberi konfirmasinya atas isi berkas pengadilan di Texas tersebut. Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Elon Musk berdalih melakukan yang terbaik untuk membantu krisis kekurangan penduduk.
Sebagai catatan, Musk sekarang memiliki sembilan anak yang diketahui, termasuk lima yang dia sebut sebagai alasan untuk membangun sekolah dasar untuk anak-anak karyawan SpaceX. Termasuk di dalamnya adalah X A-12, anak Musk bersama pasangannya yakni penyanyi Grimes. Pada April lalu, Vanity Fair memberitakan kelahiran putra kedua mereka pada 2021.
"Penurunan angka kelahiran adalah bahaya terbesar yang dihadapi peradaban sejauh ini,” tertulis di Twitter Elon Musk. "Melakukan yang terbaik untuk membantu krisis kekurangan penduduk."
Shivon Zilis dan Elon Musk
Menurut halaman LinkedIn, Shivon Zilis, 36 tahun, adalah lulusan Yale University, Amerika Serikat, dan telah bekerja di Neuralink sejak 2017. Neuralink adalah perusahaan Musk yang berfokus pada pengembangan teknologi antarmuka otak-komputer.
Zilis juga tercatat di Tesla Motors dari 2017 hingga 2019 mengerjakan AI dengan Autopilot dan tergabung dalam tim desain chip. Sebelumnya, mulai 2016 dengan OpenAI, kelompok keamanan AI nirlaba yang dibantu Musk.
Neuralink, perusahaan milik Elon Musk yang mengembangkan antarmuka otak-mesin, mendemonstrasikan teknologi dan perangkatnya yang ditanamkan pada babi hidup pada Jumat, 28 Agustus 2020. Kredit: Youtube/Neuralink
Zilis yang asal Kanada telah menjadi anggota dewan di OpenAI sejak 2020. Dia pernah bicara dalam Konferensi Sarjana Kanada tentang AI tahun lalu dan mengungkap bertemu Musk melalui perannya dengan OpenAI.
Seperti yang disebutkan oleh laporan Insider, dia muncul di daftar 30 tokoh Forbes di bawah usia 30 tahun pada 2015. Saat itu Zilis dituliskan perannya sebagai anggota pendiri tim investasi di Bloomberg Beta. Dia menulis tentang keadaan pembelajaran mesin dan berada dalam sebuah film dokumenter tentang tantangan AI berjudul Do You Trust This Computer?
Berita miring Elon Musk
Pada Mei lalu, Insider melaporkan kalau SpaceX telah membayar seorang pramugari sebesar $250 ribu agar tidak menuntut atau berbicara tentang ajakan hubungan seks oleh Musk. Dalam tweet saat itu, Musk berkata, "Tuduhan liar itu sama sekali tidak benar.".
Tahun lalu, sebanyak lima mantan karyawan SpaceX berbicara kepada The Verge tentang perilaku pelecehan seksual yang mereka alami saat bekerja di sana.
THE VERGE