Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa perusahaan perangkat lunak, Microsoft, dikenal rutin merilis pembaruan sistem operasi (OS) Windows. Tercatat sudah ada lima generasi dalam 14 tahun terakhir, yakni Windows 7, 8, 8.1, 10, dan 11. Menariknya, tidak ada nama Windows 9 di daftar tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari laman Study Tonight, Microsoft melewatkan Windows 9 karena mereka merasa belum cukup percaya diri untuk merilis versi baru sistem operasi mereka begitu cepat setelah versi terakhirnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Microsoft saat itu memang sedang mengalami banyak perubahan, yang paling menonjol adalah kepergian CEO Steve Ballmer dan akuisisi LinkedIn. Perusahaan sedang berjuang untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut dan memutuskan untuk fokus pada Windows 10 daripada Windows 9.
Alasan Microsoft melewatkan Windows 9 adalah karena mereka kurang percaya diri dengan produknya, sehingga mereka lebih memilih untuk fokus pada pengembangan Windows 10.
Misteri tersebut secara eksplisit pernah dijawab oleh Wakil Presiden Korporat Microsoft Windows, Tony Prophet. Dalam konferensi pers, dirinya menuturkan, mulanya pihak Microsoft sempat mempertimbangkan nama Windows 9. Tetapi, di kemudian hari nama tersebut tidak jadi dipakai. “(Nama WIndows 9) datang, lalu menghilang,” ujarnya dikutip dari Business Insider pada 13 Oktober 2014.
Penyebab dari keputusan itu disinyalir karena Microsoft tidak ingin penggunanya mengasosiasikan Windows versi berikutnya (Windows 10) dengan Windows 8 yang telah memiliki reputasi buruk. Angka 9 dianggap terlalu dekat dengan angka 8 sehingga perubahan pada OS yang baru terkesan tidak terlalu signifikan. Padahal, Prophet menegaskan ada langkah besar dari Windows 8.1 yang mendahuluinya.
“Windows 10 bakal menjadi lompatan besar dari Windows 8.1. Kami mencoba menciptakan satu platform, sebuah ekosistem yang bisa menyatukan sebanyak mungkin jenis perangkat dari komputer kecil Internet of Things, hingga tablet, ponsel, PC, dan Xbox,” terang Prophet.
Meski begitu, alasan yang dibeberkan Prophet itu dianggap belum sepenuhnya menjawab misteri dilompatinya angka 9. Alasan yang lebih logis lalu dijelaskan oleh salah satu mantan developer Microsoft yang tidak diketahui pasti identitasnya (anonim). Sang developer menjelaskan bahwa pemilihan nama tersebut dilatarbelakangi oleh kesalahan sederhana.
Kesalahan yang dia maksud adalah adanya beberapa aplikasi yang mendeteksi versi Windows yang dipakai pengguna dengan cara melihat angka pertama dari nama OS yang bersangkutan. “Pengujian awal mengungkapkan bahwa ada banyak produk pihak ketiga yang memiliki kode bentuk awalan angka 9,” katanya.
Potongan kode, menurut dia, yang digunakan untuk mengidentifikasi versi Windows adalah:
if(version.StartsWith("Windows 9"))
{ /*95 and 98 */
} else {
Dengan kata lain, jika nama versi yang tertulis adalah Windows 9, aplikasi akan beranggapan bahwa versi Windows yang dijalankan oleh pengguna adalah Windows 95 atau Windows 98 yang sudah berumur belasan tahun. Bila nama Windows 9 tetap dipakai akan "berbahaya" alias berpotensi menimbulkan kendala kompatibilitas. “Solusi praktisnya adalah melompati nama Windows 9,” pungkasnya.
Terry Myerson, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif di Microsoft, mengatakan, “Windows 10 akan menjadi platform kami yang paling komprehensif, dan tidak tepat jika disebut Windows 9.”
Perubahan ini terbukti sukses. Windows 10 mendapat ulasan positif saat diluncurkan, dengan banyak orang memuji kecepatan, kemudahan penggunaan, dan sifatnya yang tidak mengganggu. Kritikus bahkan memuji kembalinya tombol Start yang hilang di Windows 8.
SCREEN RANT | HARIS SETYAWAN
Pilihan Editor: 5 Cara Mengatasi Laptop Not Responding dan Penyebabnya