Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

2019, Kemenhub Targetkan Program Mudik Bareng Naik 3 Kali Lipat

Pemerintah bakal mengajak perusahaan-perusahaan otobus untuk berpartisipasi dalam mudik bareng yang disediakan pemerintah pada Lebaran berikutnya.

19 Juni 2018 | 19.45 WIB

Pemudik menaiki bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu, 13 Juni 2018. Peningkatan pemudik dengan bus sebesar 1,76 persen atau mencapai delapan juta orang. ANTARA/Aprillio Akbar
Perbesar
Pemudik menaiki bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu, 13 Juni 2018. Peningkatan pemudik dengan bus sebesar 1,76 persen atau mencapai delapan juta orang. ANTARA/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan bakal mengajak perusahaan-perusahaan otobus untuk berpartisipasi dalam mudik bareng yang disediakan pemerintah pada Lebaran berikutnya. Dengan demikian, omzet para penyedia jasa bus dapat terdongkrak meski pemerintah terus menyediakan mudik gratis.

"Kemenhub berencana menaikkan program mudik bareng tiga kali lipat, jadi saya juga akan memberikan porsi kepada tiap perusahaan otobus," ujar Budi di Terminal Kampung Rambutan, Selasa, 19 Juni 2018.

Simak: Lebaran 2018, Pelni Sediakan 2.000 Tiket Gratis 

Selama ini, program mudik bareng yang diselenggarakan memang tidak bekerjasama denga perusahaan otobus, melainkan dengan menyewa bus pariwisata. Ke depannya, ia menyebut akan memberi ruang kepada perusahaan otobus untuk ikut serta dalam program itu.

Namun, Budi mengatakan ajakan itu bukan tanpa syarat. Melainkan para perusahaan otobus mesti menyiapkan bus yang bagus terlebih dahulu untuk bisa berpartisipasi.

"Kalau tidak, saya tidak mau," kata Budi.

Baca: BUMN Sediakan 3.490 Bus Mudik Gratis

Budi mengatakan usaha transportasi bus menjadi salah satu sektor yang ia perhatikan. Sebab, moda ini termasuk moda angkutan yang sudah dikenal masyarakat dan sistemnya point to point.

Namun, lantaran saat ini perusahaan otobus mayoritas mengutamakan efisiensi, maka semakin hari fasilitasnya semakin menurun. Saat itu lah bus mulai ditinggalkan penumpang.

Simak: Mudik 2018 Gratis Bareng BUMN, Begini Caranya

Dua hal yang menurut Budi mesti diterapkan perusahaan otobus antara lain sistem pemesanan tiket online dan perbaikan mutu bus.

"Kalau tidak baik, masyarakat merasa tertipu karena mereka sudah membayar masa dapat bus yang jelek," kata Budi. Oleh karena itu, ia menargetkan dalam tiga bulan ke depan sistem pemesanan tiket online bisa diterapkan sepenuhnya.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus