Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Alumni Stanford Bangun Pusat Riset di IKN, Jubir Otorita: Tunggu Tanggal Mainnya

Troy Pantouw mengungkapkan rencana alumni Stanford untuk membangun pusat riset di IKN yang akan digunakan oleh peneliti lokal dan Stanford.

11 Maret 2024 | 14.00 WIB

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Perbesar
Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Otorita Ibu Kota Negara (IKN), Troy Pantouw, mengungkapkan bahwa rencana pembangunan pusat ekosistem digital di IKN yang akan digunakan oleh Stanford University, kampus top dunia, masih dalam proses.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Untuk waktunya, semuanya sedang berproses. Kita lihat saja nanti tanggal mainnya," katanya ketika dihubungi Tempo pada Senin, 11 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa hari lalu ramai diberitakan bahwa Stanford akan membangun kampus di IKN. Antara melaporkan klaim Kepala OIKN Bambang Susantono pada Jumat, 8 Maret, bahwa Stanford akan mulai membangun kampus di Ibu Kota Nusantara atau IKN pada Mei 2024. 

Namun demikian, menurut Troy, yang akan membangun gedung pusat riset tersebut adalah para alumni Stanford di Indonesia. Dia menyebut, Otorita IKN menyediakan lahan seluas 3 hektare di kasawan inti IKN buat pembangunan gedung riset tersebut.

"Stanford kemudian yang mengisinya dengan aktivitas riset di sana. Baik peneliti dari Indonesia maupun peneliti dari Stanford nanti akan berinteraksi meneliti di sana," ujar Troy. 

Troy menjelaskan, gedung riset tersebut merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman (MoU) Otorita IKN Nusantara dengan Stanford Doerr School of Sustainability di Standford University, California, Amerika Serikat pada 15 November 2023 waktu AS. MoU ditandatangani oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, alumnus Stanford Anindya Bakrie, serta Arun Majumdar, Dekan Stanford Doerr School of Sustainability.

Troy menambahkan, Presiden RI Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, hingga sejumlah pengusaha yang merupakan alumni Stanford ikut menyaksikan penandatanganan MoU tersebut. Kemudian, ada pula para mahasiswa Indonesia yang tengah menjalani studi di Standford, serta para pengusaha dari berbagai industri di Amerika.

Selain pusat riset Stanford, kata Troy, ada tiga univesitas asal Belanda yang juga akan bekerja sama membangun pusat riset di IKN.

"Delft University, Erasmus University, dan salah satu kampus di Roterdam sana. Dari dalam negeri, enam kampus negeri juga sudah berkomitmen membangun pusat riset," kata Troy.

Sebelumnya pada akhir Januari, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan bahwa groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN akan dilakukan dalam dua bulan ke depan.

"Kami sudah MoU dengan Stanford (University), dan dalam dua bulan ke depan Insya Allah akan ada groundbreaking untuk membuat sebuah pusat ekosistem digital," katanya dalam konferensi pers di Kementerian Kominfo pada 30 Januari 2024.

Pusat ekosistem digital ini akan mewadahi pengembangan talenta digital di Indonesia. Rencananya, akan ada universitas, industrinya, hingga perusahaan rintisan atau startup di dalam ekosistem ini. “Jadi, ada satu community talenta digital yang kami bangun."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus