Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Aplikasi Kajian Islam Umma Bidik Posisi Unicorn

Co-founder aplikasi Umma sekaligus CEO PT Khazanah Prima Sukses, Indra Wiralaksmana menargetkan aplikasi besutannya masuk dalam daftar Unicorn.

12 Agustus 2019 | 17.24 WIB

Ilustrasi aplikasi cerdas. eutd.eu
Perbesar
Ilustrasi aplikasi cerdas. eutd.eu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Co-founder aplikasi Umma sekaligus CEO PT Khazanah Prima Sukses, Indra Wiralaksmana menargetkan aplikasi besutannya masuk dalam daftar the next Unicorn Indonesia.

“Fokus sekarang memastikan bahwa secara substansi kita bisa diterima secara baik oleh sebanyak-banyaknya umat Islam di Indonesia,” kata dia, selepas bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan, Senin, 12 Agustus 2019.

Indra mengatakan, dengan menyasar sebanyak-banyaknya pengguna, aplikasi Umma ingin memperluas ekosistemnya. Jika pengguna sudah banyak, kata dia, ekosistem akan kaya. Dengan demikian, opsinya akan lebih terbuka, lebih luas, dan lebih banyak untuk memonetisasinya.

Indra mengatakan, saat ini pengunduh aplikasi Umma menembus angka 3,2 juta pengguna dalam waktu 1 tahun 4 bulan. Aplikasi Umma mengincar umat Islam yang menjadi mayoritas warga Indonesia.

Menurut dia, yang membatasi pertumbuhan Umma adalah penetrasi smartphone dan penetrasi internet di daerah-daerah yang terpencil.

Dia mengatakan persaingan untuk pasar aplikasi untuk pengguna berbasis agama Islam masih terbuka lebar. Menurut dia, mayoritas aplikasi muslim, titik beratnya masih pada alat pendukung, alat penunjang ibadah sehari-hari.

Indra melihat ada oportuniti besar karena umat Islam bukan hanya perlu tahu arah kiblat dan waktu salat, tapi perlu tahu juga terutama yang ingin menjadikan umat Islam yang lebih baik.

Dia mengatakan, konten Umma saat ini ditujukan untuk memperkaya ilmu dengan kajian agama Islam. “Makanya Umma ini sebenarnya bisa dibilang juga mendatangkan kajian ke HP masing-masing. Kalau jaman dulu orang mau tanya ke ustad tunggu ada kajian dulu, kalau sekarang mereka bisa datang ke Umma tanya ustad kapan saja, dan Umma akan fasilitasinya,” kata dia.

Indra mengaku, sudah menggandeng hampir 100 ustad untuk mengisi kontennya. Tak hanya itu, sejumlah komunitas juga digandeng untuk memperluas penggunanya.

Indra mengaku sulit mematok target waktu agar bisnis aplikasi Umma masuk daftar Unicorn. “Kita lihat saja, start-up yang sudah besar, sekarang ini mereka butuh waktu untuk bisa jadi Unicoron,” kata dia.

Indra menolak membuka nilai valuasi aplikasi Umma saat ini. “Yang jelas kita secara funding Alhamdulillah oke. Fokus utama kita pada building aplikasi ini secara fondasinya. Titik beratnya pada konten substansi dan konten,” kata dia.

Pertemuannya dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, diantaranya untuk menjajaki peluang kerja-sama pemanfaatan aplikasi Umma untuk kepentingan pemerintah Jawa Barat. “Beliau (Ridwan Kamil) punya program, ingin mengangkat substansi lewat konten, Alhamdulillah cocok dengan kita punya objektif,” kata Indra.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kerja sama yang tengah dirintis dengan pengelola aplikasi Umma itu untuk mempercepat sejumlah programnya. Lewat aplikasi Umma, warga Jawa Barat bisa mengakses informasi program-program pemerintah provinsi. “Kerja sama dengan sebuah aplikasi yang membuat orang nanti tinggal mengakses informasi itu, kemudian program-program Jabar juara lahir batin bisa di akses,” kata dia, Senin, 12 Agustus 2019.

AHMAD FIKRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus