Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Beberapa bandara AP I diproyeksikan menjadi hub kargo domestik dan internasional.
Di kalangan airline passenger (armada penumpang), kenaikan kargo sampai 30 persen.
Maskapai disarankan mengejar pasar kargo antar-negara asing.
JAKARTA – Para pengelola bandara domestik terus berinovasi dengan segmen bisnis kargo yang nyaris tidak terganggu oleh pandemi Covid-19. Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero), Rahadian D. Yogisworo, mengatakan entitasnya justru sedang membagi klasifikasi bandara sesuai dengan karakter di setiap lokasi.
“Dengan skema hub establishment, beberapa bandara diproyeksikan menjadi hub kargo domestik dan internasional,” ucap dia kepada Tempo, kemarin.
Dari 15 bandara perseroan, terdapat tujuh lokasi yang akan menjadi hub spesialis. Bandara Juanda di Surabaya, Rahadian mencontohkan, bakal dijadikan hub untuk ekspor-impor produk industrial. Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali akan menjadi hub transhipment atau pemindahan muatan penerbangan internasional. Sedangkan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar akan menjadi hub distribusi produk laut dan farmasi ke wilayah Indonesia timur.
Di wilayah lain, Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo diatur menjadi sentra distribusi kargo e-commerce domestik. Sedangkan pintu masuk e-commerce dari luar negeri melalui Bandara Sam Ratulangi di Manado, sekaligus sebagai hub untuk pelepasan produk laut. Bandara Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Balikpapan ditonjolkan untuk hub produk tambang, minyak, dan gas.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo