Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Plt Direktur Pembangunan Daerah Kementerian PPN/Bappenas Mia Amalia memperkirakan pada 2063 tidak ada yang menjadi petani. Hal itu kata dia melihat jumlah petani yang beralih ke sektor lain terus meningkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kira-kira mungkin di 2063 nanti tidak ada lagi yang menjadi petani, seperti yang kita kenal, kalau trennya seperti ini. Mudah-mudahanan ini bisa kita lawan," kata Mia dalam diskusi virtual, Selasa, 23 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia melihat para petani yang beralih ke sektor jasa dan industri semakin meningkat proporsinya. Mia menuturkan proporsi yang bekerja di sektor pertanian menurun dari 65,8 persen pada 1976 menjadi 28 persen pada 2019.
"Apabila kita menggunakan tren ini dalam perhitungan linier, tentu saja hasilnya cukup mencengangkan," ujarnya.
Padahal, kata dia, kebutuhan akan pangan yang berkuaitas perlu diimbangin dengan ketersediaan pangan yang memadai. Namun kenyataannya juga, terjadi tren penggunaan lahan untuk pertanian sudah semakin menurun.
Apabila dilihat dari alih fungsi lahan yang semakin meningkat, kata da, dalam kurun waktu enam tahun lahan pertanian ini terus berkurang, menyisakan 7,45 juta hektar pada 2019.
Dia juga memperkirakan pada 2045 penduduk yang tinggal di kawasan perkotaan mencapai 67,1 persen atau setara dengan 68,3 juta orang. Jumlah itu, kata dia, setara dengan jumlah penduduk Thailand 2017.
Padahal, kata Mia, sampai dengan saat ini Indonesia belum mendapatkan manfaat yang optimal dari urbanisasi.
Bappenas mencatat seiring dengan urbanisasi yang pesat, angka kemiskinan dan keretanan pangan juga meningkat. "Hal tersebut juga memberikan tekanan pada sistem pangan dalam berbagai bentuk, seperti kelaparan, kekurangan gizi, obesitas juga terjadi," kata Mia Amalia.
HENDARTYO HANGGI