Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Kuta - Sejumlah maskapai sudah mempersiapkan kompensasi jika kepadatan di Bandara I Gusti Ngurah Rai menjelang perhelatan KTT G20 berdampak terhadap keterlambatan atau delay jadwal penerbangan pesawat niaga berjadwal. Tak terkecuali, Garuda Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengatakan perseroan akan memberikan kompensasi kepada penumpang jika jadwal pesawatnya molor. "(Kompensasi) Kita akan mengikuti aturan," ujar Irfan kepada Tempo, Sabtu, 12 November.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam Permenhub Nomor 89 Tahun 2015 tentang Penanganan Keterlambatan Penerbangan (delay management) diatur bahwa maskapai penerbangan wajib memberikan kompensasi sesuai dengan kategori keterlambatan. Keterlambatan 30 menit sampai 60 menit, kompensasi berupa minuman ringan.
Keterlambatan 61 menit sampai 120 menit, kompensasi berupa minuman dan makanan ringan (snack box). Keterlambatan 121 menit sampai 180 menit, kompensasi berupa minuman dan makanan berat (heavy meal).
Keterlambatan 181 menit sampai 240 menit, kompensasi berupa minuman, makanan ringan (snack box), makanan berat (heavy meal). Keterlambatan lebih dari 240 menit, kompensasi berupa gantil rugi sebesar Rp 300 ribu. Pembatalan penerbangan, maskapai wajib mengalihkan ke penerbangan berikutnya atau mengembalikan seluruh biaya tiket (refund ticket).
Garuda Indonesia menyiapkan 83 penerbangan menuju Denpasar untuk mengakomodasi perjalanan delegasi maupun non-delegasi G20. Jadwal penerbangan, kata dia, akan mengacu pada slot yang tersedia dari PT Angkasa Pura I (Persero). Garuda telah bersiap-siap jika maskapainya diminta melakukan reposisi rotasi pesawat melalui hub penerbangan di Jakarta.
Seiring berlangsungnya G20 di Bali, Irfan tak menyangkal akan terjadi kenaikan jumlah penumpang pesawat. Namun, dia belum menggamblangkan prediksi peningkatan seat load factor (SLF) atau okupansi pesawat selama periode tersebut.
Mantan bos PT INTI itu hanya memperkirakan trafik penumpang tertinggi akan terjadi menjelang dan sesudah KTT G20. Puncak KTT G20 akan berlangsung pada 15-16 November, sementara agenda pendampingnya berlangsung pada 13-14 dan 17 November.
Menurut Irfan, puncak kepadatan penumpang bakal terlihat satu atau dua hari sebelum kepala-kepala negara bersamuh. "Diperkirakan puncak," katanya.
Direktur Utama AirNav Indonesia Polana Banguningsih Pramesti mengatakan lembaganya akan memonitor pelaksanaan layanan navigasi penerbangan di Bali sebagai lokasi puncak gelaran G20 Summit 2022. Khususnya, bagi penerbangan tamu VVIP.
"AirNav Indonesia telah mengantongi hampir seluruh jenis kebutuhan pelayanan navigasi penerbangan dari pesawat VVIP yang akan dilayani. Dengan kesiapan yang telah disusun, pesawat delegasi (VVIP dan pendamping) akan mendapatkan treatment pelayanan dengan standar prioritas utama," ujar Polana dalam pesan tertulis, Sabtu, 12 November.
Selanjutnya: AirNav telah menyiapkan 11 bandara pendukung ...
AirNav, kata Polana, telah menyiapkan sebelas bandara pendukung sebagai lokasi parkir alternatif bagi pesawat pendamping VVIP. Lembaga navigasi penerbangan itu pun menyiapkan prosedur serta langkah mitigasi pelayanan navigasi penerbangan selama pelaksanaan G20.
Sesuai dengan Surat Edaran Nomor 11 Tahun 2022 yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan, Polana menjelaskan operasional penerbangan ke dan dari Bandara Bali akan dibatasi untuk penerbangan regular mulai 12 hingga 18 November 2022. Pembatasan dilakukan pengaturan slot penerbangan.
Meski demikian, jam pelayanan bandara akan tetap dibuka 24 jam non-stop. "Pembatasan yang diberlakukan termasuk adanya larangan menginap atau parkir bermalam bagi pesawat udara yang melayani angkutan udara niaga berjadwal, angkutan niaga tidak berjadwal, dan angkutan udara bukan niaga," katanya.
Pengaturan dan pembatasan waktu juga penerbangan akan diberlakukan bagi penerbangan niaga berjadwal dan tidak berjadwal untuk proses menaikkan serta menurunkan penumpang.
Baca juga: KTT G20, Lion Air Minta Calon Penumpang Sesuaikan Jadwal Penerbangan ke Bali 13-17 November
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini