Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Membanting laptop pada Januari 2022, itulah puncak kekesalan Maru Nazara lantaran merasa ditipu oleh Indra Kesuma alias Indra Kenz. Indra merupakan pemengaruh--atau lazimnya disebut afiliator, yang bertugas membujuk para calon investor bergabung dengan aplikasi Binomo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Alih-alih untung, selama enam bulan melakukan aktivitas trading di Binomo, Maru rugi bandar. Kerugiannya menembus Rp 500 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya sudah menggunakan berbagai analisis teknikal, tapi tetap kalah. Saya pikir, investasi ini ada yang tidak beres,” kata pengusaha bisnis kecil-kecilan ini saat ditemui di Palma One, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Maret 2022.
Maru bergabung dengan Binomo lantaran tertarik dengan konten-konten media sosial Indra Kenz yang kerap menyampaikan kemudahan memperoleh untung dari trading di platform tersebut. Apalagi Indra acap melakukan flexing atau memamerkan hasil tradingnya dengan membeli barang-barang mewah.
Awal mula mendaftarkan diri di aplikasi Binomo, Maru kudu menyetor deposit. Nilainya macam-macam, mulai Rp 140 ribu hingga maksimal Rp 140 juta. Deposit ini digunakan sebagai modal trader. Berbeda dengan instrumen trading di pasar modal, di Binomo, trader harus menebak harga suatu aset yang akan bergerak naik atau turun dalam jangka waktu tertentu.
Jika tebakan itu salah, trader kehilangan modalnya. Belakangan diketahui deposit yang tersedot akibat kerugian ini mengalir ke afiliator dan broker. Nilai yang dinikmati afiliator dari setiap kerugian anggota diduga mencapai 70 persen.
Sebelum menyadari bahwa permainan trading di Binomo janggal, Maru stres. “Saya merasa bersalah, berdosa, dan gagal,” katanya. Maru berpikir bahwa sebagai trader, dia tidak bisa menganalisis pergerakan pasar dengan tepat.
Karena kerugian yang sudah menggunung, Maru terpaksa terus melakukan trading di Binomo untuk mengejar keuntungan agar modalnya kembali. Sesekali ingin keluar dari platform itu, customer service meneleponnya dan membujuk agar tetap menjadi anggota.
Bahkan, pihak broker menawari Maru sebagai afiliator seperti Indra Kenz. Afiliator bertugas mencari member baru dan ia akan memperoleh keuntungan dari bagi hasil. Afiliator juga akan mendapatkan deposit dengan saldo yang nilainya palsu untuk mempengaruhi para calon anggota supaya tertarik bergabung dengan Binomo.
Dalam perjanjian yang dilihat Tempo, angka bagi hasil itu beragam dari 50 persen sampai 70 persen. Afiliator akan mendapat 50 persen dari bagi hasil jika bawahannya atau orang yang ia rekrut jumlahnya tak lebih dari 20 atau jumlah total semua deposit sama dengan US$ 1.000 dolar.
Tertinggi, afiliator bakal mendapat 70 persen jika kliennya berjumlah 601 orang atau total semua depositnya di atas US$ 30 ribu. Dana bagi hasil disinyalir merupakan pendapatan yang didapat saat anggota Binomo kalah trading.
Maru akhirnya sadar bahwa dirinya tertipu setelah melihat keganjilan-keganjilan pada platform investasi Binomo. Pertama, dia memandang tawaran saldo palsu bagi para member yang menjadi calon afiliator merupakan bentuk kejahatan. Kedua, saldo deposit yang disetor para anggota acap tersedot tiba-tiba. Saat dimintai penjelasan, pihak platform hanya menyatakan ada kesalahan sistem tanpa menggantinya.
Ketiga, saat anggota tepat menebak harga aset dan seharusnya bisa menarik keuntungan, sistem Binomo tiba-tiba eror. Walhasil keuntungan yang didapat oleh trader hangus. Keempat, grafik saham yang digunakan untuk menunjukkan harga tertinggi dan terendah atau candlestick tak sinkron antara satu anggota dan anggota lain pada satu waktu yang sama.
“Candle-nya bisa dimainkan oleh aplikator naik dan turunnya,” kata dia.
Lain Maru, lain pula Rob Sitomurang. Bergabung dengan Binomo pada 2021, duit Rob sampai saat ini hilang puluhan juta. Ia menyesal atas keputusannya bergabung dengan Binomo. Tergiur dengan konten-konten Indra Kenz, Rob sampai meninggalkan pekerjaan tetapnya untuk bekerja penuh waktu sebagai trader.
“Saya sampai resign dari kantor. Sebelumnya kerja di anak usaha BUMN,” ucap Rob.
Rob mengatakan para afiliator menjanjikan para anggota Binomo bakal berhasil memperoleh keuntungan dengan mudah. “Secara psikologis, banyak orang terpancing,” ucap Rob.
Baru-baru ini, Rob menyadari bahwa Binomo adalah platform investasi ilegal. Bersama Maru dan enam orang korban lainnya, Rob melaporkan platform Binomo dan beberapa nama afiliator ke Bareskrim. Adapun Indra, salah satu afiliator yang dilaporkan, telah ditetapkan sebagai tersangka.
Menanggapi pelaporan para anggota Binomo tersebut, Indra Kenz telah menyampaikan permintaan maafnya melalui media sosial. Permohonan maaf itu disampaikan di akun Instagram-nya pada Februari lalu.
"Pada September 2019 saya pernah memberikan statement lewat video YouTube saya bahwa Binomo itu legal di Indonesia. Informasi tersebut adalah salah dan keliru, di awal tahun 2020 saya pun sudah mengklarifikasi dan membuat pernyataan baru yang menyatakan platform binary option tersebut ilegal," ujar Indra Kenz.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.