Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution akan menggelar rapat koordinasi Komite Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit di kantornya siang nanti. "Betul, rapatnya pukul 13.30 nanti," ucap Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit Bayu Krisnamurthi, Kamis, 25 Januari 2016.
Selain dihadiri Menteri Darmin sebagai pemimpin, rapat itu akan dihadiri beberapa menteri terkait, seperti Menteri Perdagangan Thomas Trimasih Lembong serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Juga perwakilan dari PT Pertamina (Persero) dan industri sawit.
Hal yang dirapatkan antara lain program pencampuran 20 persen minyak nabati dengan solar (B20) yang terancam kekurangan dana. Pasalnya, harga minyak dunia terus merosot, sementara dana talangan sawit yang akan digunakan untuk subsidi program ini jumlahnya terbatas.
Pekan lalu, Bayu mengatakan semakin besar selisih antara harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak bumi, semakin besar subsidi yang diperlukan untuk mendukung program biodiesel B20. Ia memperhitungkan, tiap harga minyak dunia turun US$ 1 per barel, dibutuhkan dana tambahan Rp 350 miliar. Begitu pun setiap harga CPO naik US$ 1 per metrik ton, dibutuhkan dana tambahan sekitar Rp 38 miliar untuk subsidi biofuel B20.
Dengan asumsi tersebut, jika harga minyak mentah US$ 40 per barel sementara harga CPO 500 per metrik ton, dibutuhkan dana sekitar Rp 9,5 triliun per tahun. Namun, jika harga minyak mentah merosot hingga US$ 20 per barel sementara harga CPO tetap 500 per metrik ton, dana subsidi untuk B20 bisa membengkak hingga Rp 16,5 triliun.
Tahun lalu, BPDP Kelapa sawit telah menghimpun dana sebesar Rp 6,9 triliun dari ekspor sawit dan turunannya. Tahun ini, proyeksi penghimpunan dana mencapai Rp 9,5 triliun.
Saat ini harga minyak mentah di kisaran US$ 30 per barel dan harga CPO US$ 520 per metrik ton. Jika harga stagnan sementara BPDP juga punya rencana pendanaan untuk program peremajaan dan kegiatan lain untuk mendukung industri sawit antara Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun, sisa dana yang dimiliki tak akan cukup menambal kekurangan subsidi biodiesel B20. "Dengan perhitungan tersebut, ketersediaan dana sawit cukup untuk menopang B20 hingga 8-10 bulan," ujar Bayu.
Saat ini BPDP bersama pemerintah sedang mencari solusi untuk masalah ini. Beberapa opsi dikaji, termasuk kemungkinan menyertakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. "Kami perhitungkan, tapi itu bukan opsi utama," ujarnya tanpa merinci lebih lanjut opsi-opsinya.
PINGIT ARIA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini