Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Gandeng Mitra, Pupuk Indonesia Optimalkan Pupuk Organik

Kapasitas produksi pupuk organik nasional masih jauh di bawah kebutuhan

23 Desember 2016 | 22.57 WIB

Pupuk Indonesia
Perbesar
Pupuk Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) akan "menggandeng Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan dalam mengoptimalkan potensi pupuk organik.

Direktur Investasi Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan kerja sama ini akan mengoptimalkan sinerji antara Pupuk Indonesia dengan Pemkot Palembang dalam hal pengelolaan sampah menjadi pupuk organik. Kerja sama ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk organik nasional.

Menurut Gusrizal, bila mengacu pada pola pemupukkan 5:3:2 yang diajukan pemerintah, pada tahun 2030 kebutuhan pupuk organik diperkirakan  mencapai 6,9 juta ton per tahun. Saat ini, Pupuk Indonesia dan mitra perusahaan memproduksi pupuk organik rata-rata dua juta ton per tahun.

“Kapasitas produksi pupuk organik nasional masih jauh di bawah kebutuhan, terutama bila menyesuaikan dengan pola pemupukan berimbang 5:3:2, yaitu 500 kilogram pupuk organik, 300 kilogram NPK dan 200 kilogram pupuk urea per hektar lahan pertanian”, jelas Gusrizal dalam keterangan tertulis, Jumat 23 Desember 2016.

Baca: Jembatan Geser, Pengelola Tol Purbaleunyi Batasi Kendaraan

Pupuk Organik merupakan salah satu unsur penting dalam proses pengelolaan lahan pertanian. Untuk pengembangan pupuk organik ini, Pupuk Indonesia menjalin kerja sama dengan Pemkot Palembang dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk organik. Sebelumnya Pupuk Indonesia juga sudah menjalin kerja sama dengan Pempov Kalimantan Timur dan Pemkot Balikpapan.

Gusrizal menambahkan Kota Palembang dipilih sebagai wilayah pengembangan pupuk organik dengan memanfaatkan sampah kota. Potensi sampah di kota ini cukup besar yaitu sekitar 292 ribu ton pertahun, dengan potensi sampah organik sekitar 219 ribu ton per tahun.

Selain itu juga untuk memenuhi kebutuhan tambahan pupuk organik di Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung sekitar 18 ribu per ton.  “Selain itu, di Palembang juga ada anggota holding kita, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang dapat mengembangkan kerja sama ini lebih lanjut," kata Gusrizal.

Simak: BI Pastikan Jumlah Rupiah yang Beredar Sesuai Kebutuhan

Kerja sama ini merupakan komitmen Pupuk Indonesia untuk mensinergikan kegiatan usahanya dengan program peningkatan kualitas lingkungan. Dalam pengembangan pupuk organik, perseroan menerapkan sistem kemitraan, yaitu bekerjasama dengan pengusaha swasta di berbagai daerah dimana Pupuk Indonesia memberikan lisensi dan formula pembuatan pupuk organik merk Petroganik.

Sekretaris Daerah Kota Palembang Herodin Mustofa mengapresiasi keinginan Pupuk Indonesia menggandeng Pemkot Palembang. "Kerja sama ini diharapkan dapat segera direalisasikan dan diimplementasikan agar Palembang Emas 2018 dapat tercapai," ucapnya. Harobin menambahkan dalam rangka persiapan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018, program pemanfaatan sampah menjadi pupuk organik sangat membantu agar kota menjadi lebih bersih.

SETIAWAN ADIWIJAYA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiawan Adiwijaya

Setiawan Adiwijaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus