Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya - Sebelum tutup tahun 2015, perusahaan migas Exxon Mobil Cepu Ltd optimistis bisa mencapai puncak produksi lifting minyak yang ditargetkan pemerintah sebesar 165 ribu barel per hari. "Saat ini produksi kami rata-rata lebih dari 80 ribu barel per hari," kata Field Public dan Goverment Affair Manager Exxon Mobil Rexy Mawardijaya, Kamis, 1 Oktober 2015.
Untuk mencapai puncak produksi itu, kata Rexy, pihaknya berencana mengebor sumur-sumur baru sehingga nantinya Exxon Mobil memiliki 49 sumur produksi dan injeksi. Saat ini Exxon memiliki enam sumur produksi di tiga lapangan.
Lapangan A satu sumur, lapangan B tiga sumur, dan lapangan C dua sumur. "Ada penambahan 3 sampai 4 sumur produksi baru, selebihnya berupa sumur injeksi untuk menjaga tekanan," ujarnya.
Untuk menghemat waktu pengeboran, ujar Rexy, pihaknya telah menyewa rig BDSI milik Pertamina yang diklaim memiliki peralatan pengeboran lebih canggih. Rig tersebut bisa menghemat waktu pengeboran 500 hari lebih cepat daripada rig biasa. di mana satu pengeboran sumur membutuhkan waktu 3 bulan. "Kalau rig biasa, setelah selesai satu sumur rig dibongkar dan dipindah, rig Pertamina tidak begitu, cukup memindah mata bor saja."
Di tempat terpisah, Kepala Bagian Humas SKK Migas Perwakilan Jabanusa Fatah Yasin optimistis produksi Exxon Mobil bisa mencapai 205 ribu barel per hari karena ada early production fasility atau fasilitas produksi awal dengan Pertamina sebesar 40 ribu barel per hari. "Tiga puluh ribu barel untuk Exxon, 10 ribu barelnya untuk pemilik alat," katanya.
Puncak produksi 205 ribu barel itu, kata Fatah, setidaknya bisa dicapai sampai Desember 2015 sesuai dengan berakhirnya kontrak dengan Pertamina. "Kalau kontrak tidak diperpanjang, puncak produksi Exxon tetap di 165 ribu barel per hari."
MUSTHOFA BISRI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini