Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ihwal Beras Langka terkait dengan Bansos dan Harga Beras Naik

Mayoritas bahan pangan terpantau harga beras naik, lalu pemerintah hadirkan bansos sebagai kebijakan pemerintah.

14 Februari 2024 | 00.18 WIB

Salah satu toko penjual beras di Kota Bogor yang mengaku kesulitan mendapatkan beras medium, Senin 4 September 2023. Saat ini beras dijual mulai dari harga Rp 12.500 hingga 16.000 per kilogram tergantung kualitas beras.  TEMPO/M.A MURTADHO
material-symbols:fullscreenPerbesar
Salah satu toko penjual beras di Kota Bogor yang mengaku kesulitan mendapatkan beras medium, Senin 4 September 2023. Saat ini beras dijual mulai dari harga Rp 12.500 hingga 16.000 per kilogram tergantung kualitas beras. TEMPO/M.A MURTADHO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas bahan pangan hari ini terpantau mengalami tren kenaikan harga seperti harga beras, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, minyak goreng, jagung dan gandum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Begitu juga dengan harga beras yang diperkirakan bakal terus melonjak beberapa waktu ke depan. Penyebabnya karena tambahan stok tidak sebanyak biasanya Penyebab utama potensi mundurnya waktu tanam dan panen karena situasi El Nino.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) memprediksi harga bahan pokok masih akan melonjak pada 2024 ini. Peneliti Kepala CIPS Aditya Alta mengatakan hal tersebut disebabkan penurunan hasil produksi akibat mundurnya musim tanam padi di Indonesia.

Akibatnya kekeringan sudah mulai terjadi di beberapa daerah. Musim kemarau kering bakal terjadi dari wilayah Sumatera bagian tengah hingga Selatan, lalu seluruh pulau Jawa, disusul Bali hingga Nusa Tenggara Timur dan Barat, juga sebagian Papua. 

Ia menjelaskan, harga beras diperkirakan tetap tinggi karena adanya penurunan produksi padi di musim tanam ketiga, yaitu Juli-Oktober. "Ini dikarenakan musim kemarau yang datang lebih cepat dan berlangsung lebih panjang karena fenomena El Nino,” ujar Aditya, dikutip dari keterangannya pada Ahad, 7 Januari 2023. 


Adapun laman panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 7 Januari 2024 mencatat harga beras premium naik 0,93 persen mencapai Rp 15.150 per kilogram. Sedangkan harga beras medium naik 0,30 persen menjadi Rp 13.290 per kilogram. 

Angka tersebut kian jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 13.900-Rp 14.800 untuk beras premium dan Rp 10.900-Rp 11.800 untuk beras medium.

Menteri BUMN, Erick Thohir juga mengatakan bahwa harga beras melonjak bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Mengingat kondisi seperti itulah, kata Erick, pemerintah menghadirkan bantuan pangan.

"Nah, karena itulah pemerintah terus hadir memberikan beberapa bantuan seperti (kepada) 22 juta keluarga. Keluarga itu dibantu (dengan) yang namanya bantuan pangan 10 kilogram. Itu kita terus jalankan," katanya ketika meninjau harga beras di Ramayana Klender, Jakarta Timur pada Senin, 12 Februari 2024.

Namun, berbagai pihak tuai pro dan kontra terkait penyaluran bansos. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir yang mengaku tak habis pikir kenapa program bantuan sosial atau Bansos yang digelontorkan oleh pemerintah belakangan ini terus dipermasalahkan. Kritik atas Bansos ini, kata dia, juga makin masif menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Padahal, menurut Erick, Bansos adalah kebijakan yang diputuskan pemerintah bersama DPR. "Dan sudah dianggarkan oleh Menteri Keuangan. Program bansos itu berjalan sudah lama, jadi saya juga bingung kenapa mesti diributkan sekarang," kata Erick usai mengecek  ketersediaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Jakarta Timur, Senin, 12 Februari 2024.

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P. Sasmita mengatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menyatakan bahwa anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) memang fleksibel dan memiliki mekanisme automatic adjustment jika diperlukan. Ini termasuk untuk kebutuhan bansos dan subsidi.

Jadi, kata dia, persoalannya bukan automatic adjustment. Melainkan urgensi dan justifikasi untuk realisasi anggaran bansos tak lama menjelang hari pemilihan yang dananya ditambahkan dari keputusan automatic adjustment. Hal ini seperti yang dikatakan Ronny kepada Tempo, 9 Februari 2024.

Perkara wajar atau tidak wajar, lanjut dia, tergantung pada urgensinya. Ronny menilai belum ada urgensi untuk bansos, termasuk bantuan langsung tunai (BLT). Sebab, belum terdapat data inflasi minimal 2 bulan berjalan untuk dijadikan pembenaran ekonomi bahwa bansos diperlukan karena tekanan daya beli.

Selain itu, Ronny menyebut bansos biasanya disalurkan paling cepat Maret, bukan Februari. Ihwalnya, pada Maret dan April biasanya harga bahan pokok naik karena mendekati Ramadan dan Lebaran, sehingga terdapat tekanan daya beli, terutama terhadap masyarakat rentan dan miskin. Pada saat itu lah, menurut dia, bansos diperlukan. 

MYESHA FATINA RACHMAN I RR. ARIYANTI YAKTI WIDYASTUTI I RIANI SANUSI PUTRI I AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan editor: Dirut Bulog: Lonjakan Harga Picu Kelangkaan Beras di Ritel Modern 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus