Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Produksi jagung nasional yang menjadi sumber pakan ternak terus turun gara-gara efek El Nino.
Peternak berhadapan dengan tingginya harga pakan dan turunnya harga jual daging serta telur ayam.
Rekomendasi impor gandum yang merupakan alternatif pakan tak kunjung terbit.
JAKARTA — Musbar Mesdi sambat setelah mengetahui harga jagung yang naik hingga di atas Rp 8.000 per kilogram di sejumlah daerah. Nilainya terpaut jauh dari harga acuan pembelian yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 5.000 per kilogram. Kondisi ini memicu biaya produksi telur melonjak.
Ketua Asosiasi Peternak Layer Nasional tersebut khawatir tak mampu bertahan di tengah rendahnya permintaan telur di pasar. "Ini bisa kelihatan dari harga telur yang terkoreksi," kata dia kepada Tempo, Selasa, 23 Januari 2024. Upaya untuk membantai atau afkir ayam petelur lebih awal sudah dilakukan beberapa anggotanya untuk menghindari kerugian.
Peternak tak bisa berkutik saat ini. Harga jagung melonjak akibat stok yang tipis. Kemarau panjang akibat El Nino pada tahun lalu mengganggu panen jagung di dalam negeri. Pemerintah juga masih menunggu tambahan suplai dari impor sebanyak 250 ribu ton yang baru dipesan pada akhir tahun lalu ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo