Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berencana menerbitkan obligasi Rp 7 triliun pada 2018 mendatang. Penerbitan tersebut merupakan langkah lanjutan dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III Waskita Karya, yang menargetkan dana Rp 10 triliun.
"Kita sudah terbitkan di tahun ini sebesar Rp 3 triliun, dan di tahun depan kita mungkin akan terbitkan lagi obligasi selama dua tahap," ujar Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk saat memaparkan hasil kinerja Waskita Karya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 18 Desember 2017.
Tunggul mengatakan tahap pertama penerbitan obligasi mungkin akan dilakukan pada triwulan pertama tahun depan. "Besarannya mungkin sekitar Rp 3-4 triliun," ujarnya. Selanjutnya, kata dia, penawaran akan kembali dilakukan di antara triwulan kedua dan ketiga tahun depan. "Di tahap dua, jatah obligasi tersebut akan kita habiskan," ucapnya.
Pada September lalu, Waskita Karya telah menerbitkan obligasi Rp 3 triliun, yang merupakan tahap awal dari PUB III. Obligasi tersebut terdiri atas dua seri, yaitu seri A dengan tenor tiga tahun dan seri B dengan tenor lima tahun.
Sedangkan untuk penerbitan lanjutan pada tahun depan, Tunggul masih enggan merinci jenis seri dan masa tenor obligasi tersebut. Namun ia memastikan mayoritas dana itu akan digunakan untuk membiayai proyek jalan tol yang tengah digarap Waskita Karya.
Waskita Karya telah menargetkan laba bersih Rp 4 triliun hingga akhir 2017. Adapun pada kuartal III 2017, perusahaan konstruksi pelat merah tersebut berhasil membukukan laba bersih Rp 2,9 triliun.
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Choliq mengklaim target laba bersih tersebut naik lebih dari 100 persen dibanding capaian laba bersih pada tahun lalu Rp 1,38 triliun.
Sedangkan untuk tahun depan, Waskita Karya menargetkan laba Rp 5,3 triliun atau hanya naik 32,5 persen dibandingkan dengan target laba bersih pada tahun ini. "Pertumbuhannya memang mulai melandai, tapi saya yakin target tersebut masih di atas rata-rata industri konstruksi," tuturnya.
ERLANGGA DEWANTO | BISNIS.COM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini