Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis kuliner kini sedang diminati banyak orang. Buat yang berencana memulai usaha ini, tak ada salahnya menyimak saran dari mereka yang sudah terlebih dulu berkecimpung di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengusaha kuliner Gibran Rakabuming Raka dan Chef Arnold Poernomo berbagi tips untuk memulai bisnis kuliner. Menurut Chef Arnold, berpikir rasional menjadi pondasi dalam memulai bisnis kuliner.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Idealis boleh, tapi harus berpikir secara rasional juga, bagaimana menerima komen buruk, masukan. Kadang-kadang kalau kita terlalu fokus, ego kita yang membutakan kita," ujar Chef Arnlod dalam sesi talkshow "The Business of Food" Jakarta Culinary Feastival di Jakarta, Minggu, 6 Oktober 2019.
Dalam bermitra, lanjut chef yang menjadi juri ajang talenta juru masak "Master Chef" itu, kepercayaan menjadi kunci utama.
"Enggak ada saling tunjuk-menunjuk. Kalau ada faktor luar mungkin suatu hari sepi, kita selalu melihat juga dan memikirkan faktor dalam sendiri, apa sih bisa kita perbaiki dan jangan pernah menyalahkan situasi," kata Chef Arnold.
Sementara itu, menurut Gibran, yang telah memiliki bisnis katering Chilli Pari dan martabak Markobar, pemilihan kuliner yang khas Indonesia dapat menjadi pilihan bagi mereka yang ingin memulai usaha kuliner.
"Kalau saya yang terpenting bisa membuat sebuah produk yang bisa membanggakan Indonesia," ujar putra sulung presiden Joko Widodo itu.
Chef Arnold dan Gibran memiliki bisnis resto Mangkokku, yang juga merupakan hasil kolaborasi bersama Kaesang Pangarep dan Randy Julius Kartadinata. Randy, yang mengurusi operasional dari restoran berkonsep rice bowl itu, mengatakan konsep bisnis menjadi penting saat memulai usaha kuliner, selain juga memilih mitrayang tepat.
"Dengan perhitungan yang matang tapi tidak usah terlalu lama, jalankan saja, dan selama perjalanan kita pasti ada up and down, tetap komit, tetap kerja keras, dan tetap jaga kualitas," kata Randy.
"Dan, yang paling penting ada passion, kalau enggak ada passion pasti akan capek banget menjalaninya," tambahnya.