Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Investasi Apartemen, Ini 2 Hal Penting yang Jadi Pertimbangan

Setidaknya ada dua hal yang harus masuk jadi pertimbangan sebelum berinvestasi di sektor properti, khususnya apartemen.

13 Maret 2018 | 16.19 WIB

Ilustrasi apartemen mungil. Freshome.com
Perbesar
Ilustrasi apartemen mungil. Freshome.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Riset yang dilakukan Colliers International Indonesia dan Jones Lang LaSalle (JLL) pada tahun 2017 menyebutkan setidaknya ada dua hal yang harus masuk jadi pertimbangan sebelum berinvestasi di sektor properti, khususnya apartemen. Dua hal yang selalu harus dipikirkan ketika memutuskan berinvestasi properti yaitu nilai jual kembali (capital gain) dan nilai sewa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ketika dua hal tersebut telah dijamin oleh pengembang tentu menjadi hal yang menarik. Nilai jual kembali dan nilai sewa apartemen secara mudah dipastikan stabil mengingat masih minimnya ketersediaan apartemen baru di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedua hasil riset itu menunjukkan, dari segi suplai secara keseluruhan, baik dari penjualan dan fluktuasi harga, pasar apartemen di Jakarta dan sekitarnya secara umum masih datar. Selain itu ketersediaan apartemen baru terhitung lambat sehingga harga apartemen cenderung stabil.

Tak hanya itu, terdapat faktor penting pada pasar apartemen adalah lokasi strategis, fasilitas yang lengkap, aksesibilitas yang mudah dan terjangkau. Faktor-faktor itu yang kemudian menjadi pilihan hunian yang tepat bagi kelas menengah Jakarta.

Menurut Marketing Director Green Pramuka City, Jeffry Yamin terdapat dua jenis investor properti jenis apartemen yaitu yang mencari penghasilan melalui sewa ataupun penjualan kembali unit yang telah dibeli. “Namun ada jenis investor yang memilih untuk memiliki apartemen dan tidak mau terburu-buru menjual asetnya," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin, 13 Maret 2018.

Biasanya, kata Jeffry, para investor itu memilih untuk menyewakannya lebih dahulu. "Mereka berharap ada keuntungan berkala sebagai hasil dari penyewaan apartemen,” tuturnya.   

Dalam hal ini, lanjutnya, Green Pramuka City menawarkan skema yang sulit untuk dilewatkan investor apartemen yaitu jaminan sewa (rental guarantee) dan jaminan pembelian unit (buy-back guarantee).

Skema jaminan sewa berupa jaminan dari pihak Green Pramuka City untuk menyewakan unit yang telah dibeli dengan durasi antara satu hingga lima tahun. Uang sewa tersebut dibayarkan di awal oleh pengembang sehingga dapat menjadi nilai pengurang harga beli unit apartemen.

Dengan disewakan melalui pengembang, pemilik unit tak perlu repot menghitung tarif sewa maupun biaya pemeliharaan unit. Nantinya pemilik unit sudah memperoleh yield atau keuntungan setiap bulannya secara maksimal.

Sementara skema jaminan pembelian unit adalah perjanjian yang ditawarkan oleh Green Pramuka City bagi pembeli unit yang memiliki target untuk tinggal atau memiliki unit apartemen tidak lebih dari 10 tahun. “Kita tidak bisa memungkiri tetap ada pemilik unit yang bercita-cita suatu hari tinggal di landed house," ujar Jeffry.

Dengan jaminan buyback, kata Jeffry, pengembang memastikan akan membeli unit yang telah berusia 10 tahun tersebut dengan nilai di awal pembelian. "Apa pemilik unit rugi? Ya tidak lah, kan dia telah menempati unit tersebut selain itu dia tidak repot mencari pembeli,” tuturnya.

Jeffry menambahkan kedua skema yang ditawarkan dapat disatukan sehingga semakin menguntungkan. Misalnya membeli unit apartemen untuk kemudian disewakan selama lima tahun, kemudian ditempati selama lima tahun berikutnya yang kemudian pada tahun ke-10 telah mendapat jaminan  pembelian.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus