Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kereta Bandara Adi Soemarmo Akan Layani Rute Solo-Jogja-Kuotarjo

Pengoperasian kereta bandara pada rute tersebut diharapkan dapat mengurai kepadatan Kereta Prambanan Ekspres.

11 April 2018 | 17.30 WIB

Presiden Jokowi melihat prototipe gerbong kereta api dalam "ground breaking" pembangunan kereta api bandara di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, 8 April 2017. Pembangunan fasilitas transportasi kereta api bandara ini dengan rute Stasiun Balapan Solo-Bandara Adi Soemarmo. ANTARA FOTO
Perbesar
Presiden Jokowi melihat prototipe gerbong kereta api dalam "ground breaking" pembangunan kereta api bandara di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, 8 April 2017. Pembangunan fasilitas transportasi kereta api bandara ini dengan rute Stasiun Balapan Solo-Bandara Adi Soemarmo. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kereta Bandara Adi Soemarmo yang rencananya beroperasi pada awal 2019 untuk sementara akan digunakan untuk melayani rute Solo-Jogja-Kuotarjo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Dua rangkaian KA bandara (kereta bandara) pada akhir April mendatang siap dikirim, jadi awal Mei 2018 mulai bisa beroperasi," kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Edi Sukmoro di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 11 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Edi mengungkapkan dua rangkaian kereta bandara akan digunakan untuk melayani rute Solo-Jogja-Kuotarjo sambil menunggu jalur kereta bandara siap beroperasi.

"Karena kereta api kalau dibiarkan saja akan rusak. Nantinya tidak hanya dua rangkaian tersebut, totalnya kami pesan 10 train set (rangkaian kereta)," katanya.

Ia mengatakan rangkaian kereta tersebut diharapkan dapat mengurai kepadatan Kereta Prambanan Ekspres (Prameks) yang saat ini okupansinya hampir selalu 100 persen.

"Tadi saya juga sempat berbincang dengan para penumpang di stasiun, ternyata keluhan mereka hampir sama, yaitu Kereta Prameks sudah terlalu sesak," katanya.

Ia mengatakan kereta bandara nantinya berkapasitas 200 kursi. Meski demikian, jika diizinkan oleh instansi terkait, maka bisa berkapasitas hingga 150 persen, yaitu di kisaran 300 penumpang. "Itu kalau boleh ada yang berdiri, tetapi kalau full bisa sampai 500 penumpang," katanya.

Terkait rencana tersebut, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menilai harga tiket bisa lebih mahal dari Kereta Prameks.

"Karena kereta bandara didesain tanpa penumpang berdiri, jadi seharusnya lebih nyaman dibandingkan dengan Prameks. Jadi harga tiket bisa lebih mahal," katanya.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus