Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Analis dari Binaartha Securitas, Reza Priyambada, memperkirakan pergerakan kurs rupiah akan cenderung mendatar pada pekan depan. Menurut Reza, kondisi global sangat berpengaruh pada pergerakan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pergerakan rupiah diperkirakan masih akan cenderung bergerak flat dan bahkan diselingi pelemahan seiring belum mampunya rupiah untuk berbalik menguat karena lebih merespons kondisi global dibandingkan sentimen positif dari dalam negeri," kata Reza Priyambada, Ahad, 29 Oktober 2017. Ia memperkirakan laju rupiah akan berada pada rentang support Rp 13.660 dan resisten Rp 13.510 per dolar Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Analis senior tersebut mengharapkan laju rupiah tidak melemah lebih dalam agar dapat kembali menemukan momentum pembalikan arah naik. "Tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat menghalangi potensi penguatan lanjutan pada rupiah, terutama dari imbas rilis data-data ekonomi di pekan depan," kata Reza.
Situs resmi Bank Indonesia mencatat kurs tengah rupiah terhadap dolar AS berada di angka Rp 13.630 per dolar AS pada 27 Oktober 2017. Angka tersebut melemah bila dibandingkan di awal pekan lalu di level Rp 13.535 per dolar AS.
Reza melihat pergerakan nilai tukar rupiah pekan kemarin kembali mengalami pelemahan seiring tidak terserapnya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri, di mana pergerakan rupiah lebih banyak terpengaruh pergerakan dolar AS. Pergerakan dolar AS sendiri dipicu oleh masih adanya ekspektasi positif dari sikap hawkish The Fed, menjelang pergantian kepemimpinan The Fed, hingga imbas pembahasan program reformasi perpajakan pemerintah Trump.
Adapun nilai tukar rupiah melemah -0,73 persen atau lebih rendah dari pekan sebelumnya yang melemah -0,14 persen. Pada pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level 13.640 atau lebih rendah dari sebelumnya di Rp 13.530 per dolar AS.
Sedangkan level tertinggi yang dicapai pada angka Rp 13.517 per dolar AS atau di bawah level high sebelumnya di Rp 13.473 per dolar AS. Laju rupiah di pekan kemarin bergerak di bawah target support Rp 13.527 dan resisten Rp 13.467 per dolar AS.