Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Staf ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bidang Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan ada 66 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang telah disiapkan di Bali. Hal itu untuk mendukung pelaksanaan KTT G20 pada 15-16 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“SPKLU yang disediakan memiliki daya ultrafast charging dan fast charging yang mampu mengisi daya baterai mobil dalam 15-30 menit dari posisi 0 persen,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 12 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di Central Park ITDC dan Kempinski, kata Tudi, ada dua lokasi SPKLU Ultra Fast Charging yang bisa menampung 636 kendaraan delegasi. Dua lokasi itu diperkuat oleh 74 petugas masing-masing 42 orang di SPKLU ITDC dan 32 orang di SPKLU Kempinski.
Selain itu, Yudo melanjutkan, pemerintah juga menyediakan 200 home charging yang disediakan oleh PT PLN (Persero). Semuanya tersebar di 12 lokasi yaitu Hotel Merusaka, Ritz Carlton, Grand Hyatt, Nusa Dua Beach, St.Regis, Laguna, Westin, Hilton, Samabe, Mulia, BNDCC, dan ITDC.
“Sejumlah produsen memang sepakat mendukung gelaran KTT G20. Salah satunya dengan menghadirkan hampir seribu unit kendaraan listrik, baik untuk delegasi, tamu VIP hingga kepala negara, selama kegiatan berlangsung,” ucap dia.
Pemerintah juga telah menyiapkan 30 Bus Listrik Merah Putih (BLMP) ukuran medium untuk kelancaran mobilitas delegasi G20. Bus tersebut digunakan untuk delegasi sejak kedatangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar hingga ke lokasi pertemuan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Selanjutnya: 30 bus listrik sudah di Bali sebelum...
Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Pitra Setiawan, mengatakan ke-30 bus itu sudah berada di Bali sebelum acara puncak KTT G20. Bus tersebut, kata dia, secara bertahap diberangkatkan ke Bali.
“Bus-bus ini tidak bisa diberangkatkan secara bersamaan karena produksi juga dilakukan bertahap,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 12 November 2022.
Seluruh bus itu buatan dalam negeri dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 76,98 persen. Bus Listrik Merah Putih ini merupakan kolaborasi pengembangan kendaraan listrik BUMN dan konsorsium perguruan tinggi Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Institut Senirupa Indonesia Denpasar, dan Institut Teknologi Surabaya.
“Bus sudah diuji kelaikan jalan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi, Jawa Barat. Semua kendaraan jenis apa pun diuji kelaikan jalannya di sana," ucap Pitra.
Selain itu, kata dia, terdapat 11 bus listrik ukuran medium dan besar lainnya dari sejumlah perusahaan mendukung kesuksesan acara Presidensi G20. Sehinhgga total bus listrik yang tersedia adalah 41 unit.
Baca juga: 4 Pesan Erick Thohir ke BUMN dalam KTT G20, Salah Satunya: Pastikan Keandalan Pasokan Listrik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini