Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA — Dua aksi ekspansi emiten farmasi mewarnai paruh kedua 2022. PT Kalbe Farma Tbk dan PT Pyridam Farma Tbk mengembangkan usaha mereka lewat akuisisi perusahaan.
Kalbe Farma akan mengakuisisi PT Aventis Pharma, afiliasi dari perusahaan farmasi global, Sanofi, di Indonesia. Perusahaan yang sudah beroperasi selama 60 tahun tersebut tak hanya berfokus pada produksi obat, baik obat resep maupun generik, tapi juga vaksin dan produk kesehatan konsumen. Rencananya, akuisisi dilakukan dengan membeli 80 persen saham Sanofi Sventis Participations dan Hoechst GmbH.
Merujuk pada laporan Kalbe Farma di Bursa Efek Indonesia, perseroan telah menandatangani perjanjian pembelian saham pada 22 Juli lalu. Saat ini proses transaksi masih berlangsung. Direktur Utama Kalbe Farma, Vidjongtius, memperkirakan tahapannya selesai pada Oktober mendatang. "Penyelesaian transaksi masih bergantung pada pemenuhan beberapa persyaratan," kata dia, kemarin.
Setelah proses akuisisi, emiten berkode KLBF ini akan memperoleh hak distribusi, lisensi, dan pemasaran atas obat resep dan vaksin Sanofi Indonesia. Vidjongtius berharap aksi korporasi ini bisa mendorong kinerja perusahaan, khususnya di segmen obat resep. Hingga Juni 2022, segmen tersebut berkontribusi 21,2 persen dari total penjualan bersih perseroan. Nilai penjualan obat resep Kalbe Farma mencapai Rp 2,94 triliun pada semester pertama tahun ini, naik 8,8 persen dibanding pada periode yang sama tahun lalu.
Aksi akuisisi perusahaan bukan satu-satunya agenda Kalbe Farma pada tahun ini. Vidjongtius menuturkan perusahaan tengah berupaya meningkatkan pertumbuhan melalui layanan kesehatan berbasis digital. "Target lainnya adalah perluasan distribusi ke area yang masih kosong," kata dia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo