Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Menperin Perkirakan Industri Logam Dasar Tumbuh 3,54 Persen di Tahun Ini

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita memprediksi pada 2021, sektor industri logam dasar tumbuh 3,54 persen

26 Maret 2021 | 12.12 WIB

Seorang instruktur (kiri) program pendidikan membantu seorang partisipan mempelajari LIKU, fasilitator pengajaran robotik, di sebuah pusat kesejahteraan warga lanjut usia (lansia) di Distrik Yangcheon, Seoul, Korea Selatan, 16 November 2020. Kerja sama ini juga menjadi bagian dari Inisiatif Promosi dan Suplai Robot di Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korea Selatan. Xinhua/Wang Jingqiang
Perbesar
Seorang instruktur (kiri) program pendidikan membantu seorang partisipan mempelajari LIKU, fasilitator pengajaran robotik, di sebuah pusat kesejahteraan warga lanjut usia (lansia) di Distrik Yangcheon, Seoul, Korea Selatan, 16 November 2020. Kerja sama ini juga menjadi bagian dari Inisiatif Promosi dan Suplai Robot di Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korea Selatan. Xinhua/Wang Jingqiang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memprediksi pada 2021, sektor industri logam dasar tumbuh 3,54 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Hal tersebut menunjukkan industri baja merupakan industri high resilience yang mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19 dan siap untuk kembali meningkatkan kemampuan dan kinerjanya pada tahun ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pada masa pandemi COVID-19, sektor industri logam dasar tetap bertumbuh dengan baik. Pada tahun 2020 industri logam mengalami pertumbuhan positif,” kata Menperin lewat keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis 26 Maret 2021.

Hal ini didukung dengan nilai realisasi investasi yang tinggi dan neraca perdagangan surplus di industri logam, khususnya untuk logam dasar serta upaya pengendalian impor besi baja nasional.

Agus menambahkan dalam rangka mendorong industri logam nasional yang berdaya saing tinggi, perlu diciptakan iklim usaha yang kondusif dan kompetitif guna mendongkrak utilisasi serta kemampuan inovatif pada sektor tersebut.

“Untuk menciptakan iklim usaha industri logam yang kondusif di masa pandemi ini, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian menjalankan beberapa kebijakan bagi industri agar bisa tetap menjalankan kegiatan usahanya sehingga bisa bertahan dalam kondisi sulit ini. Bahkan, diharapkan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional dari ancaman resesi di masa pandemi,” paparnya.

Dalam menetapkan kebijakan tersebut, Kemenperin telah menempatkan industri baja sebagai salah satu mitra strategis yang merupakan mother of industry bagi sektor manufaktur.

Sebagai komponen utama pembangunan ekonomi nasional, sektor industri logam berpotensi memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi melalui nilai tambah serta akan menjadi efek berantai bagi aktivitas sosial ekonomi, penyerapan tenaga kerja, penghasil devisa dan pada akhirnya akan menjadi faktor pendorong bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa.

Di masa yang penuh tantangan bagi industri saat ini, Kemenperin terus berupaya menerbitkan berbagai kebijakan yang mendukung eksistensi sektor manufaktur nasional, termasuk industri baja.

Kebijakan tersebut di antaranya regulasi impor baja berdasarkan supply-demand, fasilitas harga gas bumi bagi sektor industri sebesar enam dolar AS per MMBtu, penerbitan izin operasional mobilitas dan kegiatan industri (IOMKI), serta pengaturan tata niaga besi baja.

“Kebijakan-kebijakan tersebut dirumuskan dengan maksud memberikan jaminan dan kesempatan bagi industri nasional, khususnya industri baja, agar dapat bersaing di pasar nasional maupun mancanegara,” kata Menperin.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus