Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft meluncurkan Microsoft 365 untuk pasar Indonesia. Produk ini menggabungkan Office 365 dengan Windows 10 dan Enterprise Mobility plus Security.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Business Group Head Office and Cloud Productivity Microsoft, Lucky Gani, menuturkan, produk ini diluncurkan untuk menjawab kebutuhan dari transformasi digital di dunia bisnis Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah satunya adalah kemampuan bagi para karyawan untuk dapat bekerja di manapun dan kapanpun dengan aman. "Microsoft 365 ini solusi untuk itu," kata dia di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu, 15 November 2017.
Lucky menuturkan Microsoft 365 memungkinkan kerja sama lintas perangkat, termasuk telepon genggam. Dia mencontohkan, karyawan di kantor bisa membagi data lewat komputasi awan lalu diakses secara online oleh pegawai di lapangan.
Microsoft 365 tersedia dalam tiga versi. Salah satunya adalah Microsoft 365 Enterprise untuk perusahaan skala besar, Microsoft 365 Business untuk perusahaan skala kecil dengan jumlah pengguna hingga 300 orang, dan Microsoft 365 Education khusus untuk pendidikan.
Lucky mengatakan perbedaan ketiganya terletak pada harga dan fitur. Tipe Enterprise lebih mahal dibandingkan Microsoft 365 untuk usaha kecil menengah (UKM). Untuk pendidikan, Microsoft memasang tarif lebih rendah.
"Harganya sengaja lebih rendah karena bagi kami pendidikan adalah masa depan," ujarnya. Untuk Enterprise jenis E3 seharga US$36 per pengguna per bulan, sedangkan versi E5 US$54 per pengguna per bulan.
Dalam versi Business yang ditujukan untuk UKM, Microsoft menyediakan fasilitas kemudahan penyetelan komputer baru. Pengelola teknologi informasi dapat mengatur penghapusan data otomatis dan menanamkan program Office secara bersamaan ke semua komputer.
Lucky berharap Microsoft 365 bisa mempermudah transformasi digital organisasi di Indonesia. Pasalnya, banyak perusahaan yang belum memiliki stategi menghadapi perubahan tersebut.
Berdasarkan studi Microsoft Asia Digital Transformation pada 2017, sebanyak 93 persen dari 1.494 pemimpin bisnis di Asia percaya bahwa transformasi digital dibutuhkan dalam bisnis mereka untuk dapat berkembang di masa mendatang. Namun, hanya 27 persen yang menyatakan telah memiliki strategi digital sepenuhnya.
Selain Microsoft 365, Microsoft juga meluncurkan Azure Stack. Azure Stack merupakan kelanjutan dari produk Azure, yang menawarkan inovasi terhadap komputasi awan yang cepat.
Azure Stack juga memungkinkan konsistensi saat menjalankan platform hybrid cloud. Bagi pelaku e-commerce, misalnya, alat ini bisa membantu optimalisasi operasional dan memaksimalkan produktivitas.
Lucky menurutkan, pihaknya juga meluncurkan Microsoft SQL Server 2017. "Ini sebuah sistem manajemen database relasional yang dikembangkan untuk mengoptimalkan operasional dan pengelolaan penyimpanan untuk bisnis mereka," kata dia.
Sistem ini dapat diakses melalui Windows, Linux, dan Docker yang menyediakan kemampuan Always Encrypted, Transparent Data Encryption, dan Dynamic Data masking yang mampu menyembunyikan data-data sensitif. SQL juga dilengkapi Row-Level Security yang dapat mengontrol akses ke dalam baris-baris database.
Microsoft SQL Server 2017 juga menyediakan kemampuan baru Machine Learning and Deep Learning yang mendukung seluruh data dengan komprehensif.