Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pameran Seni Artina Ditutup, Begini Penjelasan Manajemen PT Sarinah

Manajemen PT Sarinah buka suara ihwal penutupan pameran seni kontemporer Artina di Gedung Sarinah

16 April 2023 | 14.29 WIB

Beberapa anak muda berfoto secara bergantian dengan latar kain batik di Sarinah, Ahad, 2 Oktober 2022. CANTIKA/Silvy Riana Putri
Perbesar
Beberapa anak muda berfoto secara bergantian dengan latar kain batik di Sarinah, Ahad, 2 Oktober 2022. CANTIKA/Silvy Riana Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Sarinah buka suara ihwal penutupan pameran seni kontemporer Artina di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat, 14 April 2023. Mulanya, pameran tersebut bakal berlangsung hingga 31 Mei 2023. Namun, melalui akun Instagram resmi @artina_sarinah, disampaikan bahwa "Artina #2 matrajiva tutup sementara karena ada kendala teknis.

Manajemen Sarinah menyampaikan bahwa Sarinah melakukan kerja sama dengan kurator Artina Sarinah, Heri Permad, melalui entitas perusahaan PT Moktika Trikarya Indonesia (Mojisa Creative). Kontak kerja sama tersebut berkaitan dengan penyediaan ruang seni di lantai 6 Gedung Sarinah seluas 1.800 m2. Kerja sama dilakukan dengan skema sewa-menyewa berdasarkan harga kompetitif yang sudah disepakati bersama. 

Sesuai kesepakatan usaha, mendapatkan kewajiban sponsor menjadi kewajiban PT Moktika Trikarya Indonesia. Sarinah juga berupaya turut mencari sponsor dari berbagai pihak dan mendapat dana lebih dari Rp 10 miliar.

"PT Moktika Trikarya Indonesia memiliki kewajiban kepada PT Sarinah yang belum dipenuhi senilai Rp 3,5 Milyar. Jumlah tersebut antara lain mencakup biaya security deposit, sewa ruangan, belanja modal, dan pemakaian listrik," ujar Corporate Secretary Sarinah, Haslinda Triekasari, melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Minggu, 16 April 2023.

Di sisi lain, dalam menjalankan kegiatan pameran tersebut, PT Moktika Trikarya Indonesia mendapat revenue dari tiket masuk dan penjualan karya seni. Manajemen Sarinah mengaku telah berkomunikasi intensif dengan PT Moktika Trikarya Indonesia. "Kami telah berdialog dan memberikan surat peringatan beberapa kali," kata Haslinda. 

Sebagai anggota holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pariwisata dan pendukung yang wajib menjalan usaha dengan asas tata kelola yang baik, Haslinda mengatakan bahwa Sarinah wajib menaati ketentuan dan kepatuhan bisnis yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan.

"Sarinah menyadari sebagai Panggung Karya Indonesia, kami mendukung dan berpihak kepada seni budaya nasional sebagai khitah dan amanahnya," ujar Haslinda.

"Namun kami pun juga bertanggung  jawab penuh sebagai perusahaan yang mempunyai tata kelola yang baik dan memperhatikan aspek komersial di dalamnya," demikian kata manajemen dalam keterangannya," imbuhnya. 

Oleh karena itu, pihaknya berharap ada dialog dan musyawarah sehingga solusi penyelesaian yang saling mendukung dan saling menguntungkan dapat ditemukan.

Sebelumnya, penutupan pamerah seni di Sarinah sempat disampaikan seniman Goenawan Mohamad. 

"Ditutup! Tak akan ada lagi pameran seni rupa di Artine, di Gedung Sarinah, Jakarta. Pengelola Sarinah menghentikan kegiatan yg bermutu itu hanya bbrp bulan mereka undang para seniman berpameran. Pertimbangan komersial telah mencekik perkembangan kesenian," tulis Goenawan Mohamad melalui akun twitter resmi @gm_gm, Sabtu, 15 April 2023.

Pilihan EditorHarga Produk UMKM di Sarinah Mahal, Kemenkop UKM: untuk Branding

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus