Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Cambridge Analytica, konsultan politik di pusat skandal keamanan data pengguna Facebook Inc, mengajukan kepailitan Bab 7 di Amerika Serikat pada Kamis malam. Tuduhan pada Maret lalu memperlihatkan bahwa Cambridge Analytica, yang disewa oleh tim kampanye pemilihan Presiden AS Donald Trump, menggunakan data 87 juta pengguna "Facebook" secara tidak benar mulai 2014.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cambridge Analytica dan perusahaan induknya, "SCL Elections Ltd" mengatakan awal bulan ini bahwa mereka akan segera tutup dan memulai proses pailit setelah mengalami penurunan tajam dalam bisnis. Petisi untuk mengajukan pailit diajukan di Pengadilan Kepailitan AS di Distrik Selatan New York dan ditandatangani atas nama dewan Cambridge Analytica oleh Rebekah dan Jennifer Mercer, putri miliarder Robert Mercer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keluarga Mercer adalah salah satu donatur terbesar Trump. Cambridge Analytica LLC memiliki aset sekitar US$ 100,001 - 500.000 dan kewajiban dalam kisaran US$ 1 juta - 10 juta.
Cambridge Analytica yang berbasis di London didirikan pada 2013. Awalnya perusahaan didirikan hanya berfokus pada pemilihan umum AS, dengan dana US$ 15 juta dari Mercer dan disewa oleh mantan penasihat Gedung Putih Trump Steve Bannon, menurut laporan oleh New York Times. Facebook telah menghadapi banyak penyelidikan di Amerika Serikat dan Eropa terkait penanganan data pribadi pengguna, merugikan saham perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg.
Zuckerberg telah muncul di hadapan komite kongres AS untuk memberi kesaksian tentang keamanan data dan akan segera bertemu dengan para pemimpin Parlemen Eropa. Facebook mengatakan pada Senin bahwa pihaknya telah menangguhkan sekitar 200 aplikasi dalam tahap pertama peninjauannya pada aplikasi yang memiliki akses ke sejumlah besar data pengguna sebelum perusahaan membatasi akses data.
ANTARA