Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA – Para pengembang dan distributor layanan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS atap terus memburu konsumen baru di tengah perdebatan aturan soal energi terbarukan. Vice President Marketing PT Xurya Daya Indonesia, George Hadi Santoso, memastikan penawaran produk panel solar terus digencarkan di tengah tren transisi energi.
“Tahun ini kami menargetkan peningkatan kapasitas pemasangan dua kali lipat (dibanding pada 2022). Tambahan pelanggan akan mengikuti target itu,” katanya kepada Tempo, kemarin, 24 Januari 2023.
Di sepanjang 2022, Xurya Daya tercatat memproduksi lebih dari 589 juta kilowatt jam (kWh). Infrastruktur perusahaan rintisan atau startup bidang energi yang sempat dimodali US$ 33 juta dari dua entitas besar—Mitsui and Co dan PT Surya Semesta Internusa Tbk— itu sudah digunakan untuk lebih dari 100 proyek instalasi listrik di seluruh Indonesia. Hingga bulan lalu, produk surya sudah beroperasi di 86 lokasi dan masih dalam tahap pemasangan di 32 lokasi lainnya.
Menurut George, panel matahari Xurya banyak dimanfaatkan industri yang basis produksinya besar, seperti plastik, tekstil, garmen, otomotif, makanan dan minuman, serta barang rumah tangga atau consumer goods. Manajemen baru membuka cabang pemasaran di Medan dan Semarang. “Kami terus melihat peluang ke daerah yang belum terjangkau teknologi PLTS atap. Permintaan akan meningkat seiring edukasi produk.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo