Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Nicky Hogan mengatakan perusahaan infrastruktur yang berkaitan dengan pembangunan Indonesia paling disukai investor asing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kemudian yang disukai investor asing lagi adalah perusahaan-perusahaan dengan basis konsumen yang besar, jadi perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang konsumsi," ucap Nicky Hogan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Nicky, hal tersebut mengingat Indonesia yang memiliki populasi 262 juta penduduk. Dengan begitu, investor asing sangat tertarik terhadap hal tersebut.
Nicky mengatakan, saat ini, investor asing yang menanamkan modal di Indonesia paling besar nilainya adalah dari Eropa dan Amerika. Kepemilikan investor asing berada di angka 52 persen.
"Sudah menurun dibanding tahun lalu sebesar 63 persen," ucap Nicky Hogan.
Menurut Nicky, Cina yang memiliki banyak penduduk masih sangat kecil jumlah investornya dibanding investor asing lain di Bursa Efek Indonesia. Padahal, menurut dia, investor dari Cina akan sangat potensial.
Nicky Hogan menuturkan justru investor domestik yang saat ini meningkat. Ia berujar, saat ini, kepemilikan investor domestik sudah 48 persen atau naik 33-34 persen dari dua-tiga tahun sebelumnya.
HENDARTYO HANGGI