Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

PT Bungasari Ekspor 4000 Ton Produk Jagung ke Cina-Filipina

PT Bungasari Flour Mills mengeskpor 4000 ton hasil produk turunan jagung dan gandum ke Cina dan Filipina. Nilai ekspornya mencapai Rp 16,2 miliar.

19 Juli 2020 | 21.00 WIB

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan kalung bertuliskan anti virus corona saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 7 Juli 2020. Rapat itu membahas program strategis kementrian dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dampak COVID-19. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Perbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan kalung bertuliskan anti virus corona saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 7 Juli 2020. Rapat itu membahas program strategis kementrian dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dampak COVID-19. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bungasari Flour Mills mengeskpor 4000 ton hasil produk turunan jagung dan gandum ke Cina dan Filipina. Kegiatan ekspor ini dilepas langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Nilai ekspornya mencapai Rp 16,2 miliar," kata Syahrul di pabrik Bungasari di Cilegon, Banten, dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, 18 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari 4000 ton ini, ada sebanyak 204 ton dedak gandum diekspor ke Filipina dan 656 ton ke Cina. Dedak ini dikirim dalam 8 kontainer dengan nilai Rp 3,4 miliar.

Lebih lanjut ia mengatakan sebanyak 204 ton dedak gandum diekspor ke negara Filipina dan 656 ton dedak gandum ke negara Cina. Nilai total keseluruhan dedaknya sebanyak 860 ton dan dikemas dalam 8 kontainer dengan nilai ekonomi Rp. 3,4 milyar.

Syahrul pun mendorong agar ekspor produk Bungasari diperluas ke lebih banyak negara. Dikutip dari laman resmi perusahaan Bungasari, saat ini baru ada beberapa negara tujuan ekspor. Di antaranya yaitu Cina, Korea Selatan, Hong Kong, Filipina, Singapura, dan Maldives.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menjelaskan kementerian sudah memfasilitasi ekspor ini. "Kami lakukan percepatan layanan dan jaminan akseptabilitas produk pertanian diluar negeri menjadi fokus Barantan dalam mendorong ekspor," ujarya.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon Arum Kusnila Dewi mengatakan pihaknya mencatat ada kenaikan ekspor yang signifikan pada semester 1 dan pertengahan Juli 2020. Ekspor mncapai Rp. 118,8 miliar, atau meningkat 16 kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp. 6,8 miliar saja.

FAJAR PEBRIANTO

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus