Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bungasari Flour Mills mengeskpor 4000 ton hasil produk turunan jagung dan gandum ke Cina dan Filipina. Kegiatan ekspor ini dilepas langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Nilai ekspornya mencapai Rp 16,2 miliar," kata Syahrul di pabrik Bungasari di Cilegon, Banten, dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, 18 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dari 4000 ton ini, ada sebanyak 204 ton dedak gandum diekspor ke Filipina dan 656 ton ke Cina. Dedak ini dikirim dalam 8 kontainer dengan nilai Rp 3,4 miliar.
Lebih lanjut ia mengatakan sebanyak 204 ton dedak gandum diekspor ke negara Filipina dan 656 ton dedak gandum ke negara Cina. Nilai total keseluruhan dedaknya sebanyak 860 ton dan dikemas dalam 8 kontainer dengan nilai ekonomi Rp. 3,4 milyar.
Syahrul pun mendorong agar ekspor produk Bungasari diperluas ke lebih banyak negara. Dikutip dari laman resmi perusahaan Bungasari, saat ini baru ada beberapa negara tujuan ekspor. Di antaranya yaitu Cina, Korea Selatan, Hong Kong, Filipina, Singapura, dan Maldives.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menjelaskan kementerian sudah memfasilitasi ekspor ini. "Kami lakukan percepatan layanan dan jaminan akseptabilitas produk pertanian diluar negeri menjadi fokus Barantan dalam mendorong ekspor," ujarya.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon Arum Kusnila Dewi mengatakan pihaknya mencatat ada kenaikan ekspor yang signifikan pada semester 1 dan pertengahan Juli 2020. Ekspor mncapai Rp. 118,8 miliar, atau meningkat 16 kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp. 6,8 miliar saja.
FAJAR PEBRIANTO