Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi biaya penanganan Covid-19 bidang perlindungan sosial hingga 30 Juni 2020 telah mencapai Rp 72,5 triliun. Realisasi anggaran tersebut mencapai 35,6 persen dari pagu yang dipatok Rp 203,9 triliun.
"Perkembangan penanganan Covid-19 sudah mengalami peningkatan dari sisi perlindungan sosial, itu adalah realisasi hingga semester I 2020," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran, Kamis, 9 Juli 2020.
Realisasi terbesar datang dari Program Keluarga Harapan yang mencapai Rp 24,1 triliun, atau 64,4 persen dari pagu Rp 37,4 triliun. Bantuan tunai bersyarat tersebut disalurkan untuk 10 juta keluarga penerima manfaat.
Berikutnya, Bantuan Sosial Tunai telah disalurkan senilai Rp 15,6 triliun, atau 48 persen dari pagu. Penyaluran bantuan sosial tunai dilakukan untuk 8,77 juta KPM non-Jabodetabek.
Sementara itu, penyaluran Bansos Sembako telah mencapai Rp 1,4 triliun atau 20,1 persen dari pagu. Penyaluran paket sembako telah dilakukan bagi 1,86 juta KPM Jabodetabek.
Selanjutnya, Kartu Sembako realisasinya sudah mencapai 20,5 triliun atau 47 persen dari pagu Rp 43,6 triliun. Penyaluran bantuan pangan tersebut telah dilakukan untuk 18,83 juta KPM.
Program lainnya adalah Diskon Listrik yang realisasinya sudah Rp 3,1 triliun atau 44,9 triliun dari pagu Rp 6,9 triliun. Penyaluran bantuan tersebut dilakukan bagi 31,2 juta rumah tangga.
Di samping itu, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa realisasinya baru mencapai Rp 5,5 triliun atau 17,3 persen dari pagu Rp 31,8 triliun. Penyaluran telah dilakukan bagi 6,48 juta KPM.
Terakhir, Program Kartu Prakerja realisasinya baru Rp 2,4 triliun atau 12,1 persen dari pagu Rp 20 triliun. Program tersebut sudah dinikmati 680,92 ribu peserta. Adapun program tersebut baru terlaksana sampai gelombang ketiga, Pelaksanaan gelombang berikutnya masih menunggu hasil review dari KPK, BPK, Kejaksaan, hingga Polri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini